NUSAKATA.COM – Dunia bisnis kini membutuhkan ekosistem keamanan siber proaktif yang mampu memberikan perlindungan menyeluruh. Melalui ekosistem tersebut, perusahaan dapat mendeteksi, menganalisis, hingga merespons ancaman siber seperti malware, phishing, maupun ransomware secara real time.
Berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang Januari–Juli 2025 tercatat 3,64 miliar serangan siber di Indonesia. Dari jumlah itu, 83,68 persen berupa serangan malware, 4,32 persen berupa akses ilegal ke sistem, serta 0,64 persen berupa eksploitasi sistem.
Untuk menjawab tantangan tersebut, PT Xapiens Teknologi Indonesia meluncurkan Xapiens Cyber Defense Center, sebuah ekosistem keamanan siber real time yang dirancang fleksibel, efisien, dan dijalankan oleh tim ahli bersertifikasi internasional. Layanan ini memiliki dua protokol utama: Defense Protocol untuk pemantauan 24/7 sekaligus pencegahan ancaman sejak dini, serta Command Protocol yang memberikan respons cepat ketika serangan terdeteksi, sehingga dampaknya terhadap bisnis dapat diminimalkan.
Dalam gelaran TecXperience Day, Xapiens menampilkan inovasi teknologi terkini, mendorong kolaborasi, sekaligus membahas transformasi digital berkelanjutan dan keamanan siber.
President Director Xapiens, Muhamad Nursahid, menegaskan bahwa teknologi merupakan kunci bagi perusahaan untuk bersaing dan berkembang, sementara Xapiens hadir sebagai mitra pertumbuhan bisnis, bukan sekadar penyedia teknologi.
“Selain solusi ICT untuk efisiensi operasional, Xapiens juga menawarkan solusi industri yang disesuaikan dengan karakter tiap sektor,” terangnya.
Salah satu mitra, Kalista Group, berbagi pengalaman sukses dalam membangun fondasi digital bersama Xapiens, mulai dari sistem manajemen hingga keamanan dan infrastruktur.
“Kolaborasi ini terbukti meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mendukung misi dekarbonisasi perusahaan,” katanya. Dilansir, minggu, (24/8/2025).
Nursahid menutup, bahwa melalui Xapiens Cyber Defense Center dan TecXperience Day, pihaknya ingin menghadirkan momentum lintas industri untuk memperkuat fondasi digital, menyederhanakan proses, memaksimalkan produktivitas, serta menumbuhkan bisnis yang lebih tangguh di era disrupsi. ***