Menu

Mode Gelap
 

Peran dan Potensi PMII dalam Pembangunan Provinsi Banten

- Nusakata

3 Mar 2025 08:44 WIB


					Dede Saepul Haris (Dok/Ist) Perbesar

Dede Saepul Haris (Dok/Ist)

NUSAKATA.COM – Dede Saepul Haris adalah demisioner Ketua PMII Kabupaten Serang. Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan ibu kota di Kota Serang.

Provinsi ini resmi dibentuk pada tahun 2000 setelah pemekaran dari Provinsi Jawa Barat. Dengan luas wilayah 9.160,70 km², Banten terdiri dari 4 kota dan 4 kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, serta 1.273 desa.

Banten memiliki berbagai potensi dan keunikan, termasuk industri besar, pelabuhan laut strategis, serta objek wisata menarik.

Selain itu, provinsi ini memiliki jalur strategis di Selat Sunda, keberadaan Suku Baduy, serta kesenian unik yang dikenal sebagai Debus. Letaknya yang berdekatan dengan ibu kota Jakarta juga menjadi keuntungan tersendiri.

Setelah memahami potensi Banten, penting bagi kader PMII asal Banten untuk berperan aktif dalam pengembangan daerahnya.

Sejarah mencatat bahwa PMII masuk ke Banten pada tahun 1962, dua tahun setelah organisasi ini berdiri, melalui sahabat Gentur Mukmin.

Sejak saat itu, PMII mengalami pasang surut, namun kini telah berkembang pesat dengan ribuan anggota tersebar di seluruh Banten. Oleh karena itu, kader PMII harus berkontribusi dalam berbagai sektor pembangunan daerah.

Sebagai agent of change dan social control, kader PMII memiliki tanggung jawab untuk menjadi garda terdepan dalam pembangunan daerah. Kader PMII tidak hanya berperan sebagai pengkritik kebijakan pemerintah, tetapi juga harus mampu menawarkan solusi yang konstruktif.

Dengan keberagaman latar belakang akademik, kader PMII memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, seperti seni, kesehatan, dan pendidikan. Oleh karena itu, organisasi PMII perlu menjadi fasilitator bagi kader yang ingin mengembangkan keahliannya.

Agar kader PMII dapat berkontribusi lebih maksimal, mereka harus memiliki ruang khusus untuk mengasah potensi diri dan menempati posisi strategis dalam pembangunan daerah. Saat ini, PMII telah memiliki jaringan luas di berbagai kampus di Indonesia, termasuk di Banten.

Oleh karena itu, kader PMII harus memanfaatkan berbagai peluang strategis, termasuk menjadi mitra pemerintah dalam kajian peraturan daerah, publikasi informasi kepada masyarakat, serta perencanaan pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah).

Selain itu, kader juga harus terlibat dalam pengawalan aspirasi masyarakat melalui observasi terhadap dampak kebijakan pemerintah.

PMII bukan sekadar organisasi mahasiswa, tetapi juga memiliki peran signifikan dalam membangun Banten melalui kontribusi nyata kadernya. Dengan semangat kolektif, kerja sama antar kader, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia, PMII dapat menjadi motor penggerak perubahan di Banten.

Di era digital ini, kader PMII harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan kaderisasi.

Dengan peralihan era yang terus berkembang, PMII perlu menciptakan inovasi dalam sistem organisasi agar lebih responsif terhadap perubahan.

Saya percaya, bahwa PMII Banten saat ini mampu mengikuti perkembangan zaman dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

Dalam menghadapi bonus demografi, PMII harus mempersiapkan kader unggulan yang memiliki keahlian sesuai dengan bakat dan minatnya.

Dengan potensi besar yang dimiliki Banten, saya optimis bahwa PMII mampu menjadi penggerak pembangunan di seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.

Peningkatan sumber daya manusia juga harus menjadi prioritas, sehingga kader PMII dapat mengisi posisi strategis di daerahnya sendiri, bukan orang lain yang mengambil alih.

Seperti pepatah mengatakan, “jangan mati di lumbung padi”, yang berarti kita harus memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin.

Dari berbagai pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kehadiran PMII di Banten sangat berpengaruh dalam pembangunan daerah.

PMII harus mampu menciptakan regulasi untuk peningkatan sumber daya manusia di dalam organisasi, sehingga tidak hanya menjadi wadah euforia mahasiswa yang terjebak dalam gaya hidup hedonis dan gengsi kampus.

Dengan mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasar pergerakan, PMII dapat menjadi organisasi yang berpengaruh bagi kemajuan Banten.

Melalui manajemen organisasi yang baik dan sistem kaderisasi yang terstruktur, kader PMII dapat difasilitasi sesuai dengan potensi dan keahliannya.

Fokus utama harus pada peningkatan kualitas pengetahuan dan pemanfaatan sumber daya manusia dalam organisasi.

PMII harus berperan aktif dalam pembangunan wilayah dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Banten. **PMII Banten, maju di era baru!**

Baca Lainnya

Calon Sekretaris Daerah Pandeglang Banyak Dipertanyakan

30 June 2025 - 12:54 WIB

DEMA UIN SMH Banten Gelar Diskusi Publik: “Pemakzulan Gibran — Jalan Konstitusional Atau Manuver Politik?”

25 June 2025 - 17:04 WIB

KNPI Pandeglang Desak KPK Usut Tuntas Temuan BPK, Ungkap Kerugian Negara Rp37 Miliar Lebih

25 June 2025 - 09:03 WIB

BEM Nusantara Wilayah Banten Resmi Dikukuhkan, Soroti Peran Mahasiswa dalam Sektor Pendidikan

22 June 2025 - 08:55 WIB

Banyak Penulis Berbakat, Tapi Tak Sekuat JK

21 June 2025 - 10:14 WIB

Dari Ujung Selatan Pimpin KNPI Pandeglang

20 June 2025 - 22:55 WIB

Trending di Daerah