Nusakata.com – Dalam catatan sejarah panjang yang menjadi sumber pengetahuan perkembangan zaman yang terus bergulir.
Ulasan sejarah tentang Nabi Ismail yaitu ketinya dirinya akan disembelih oleh ayahnya. Pada kala itu, Allah ingin menguji Nabi Ibrahim, manakah yang lebih beliau cintai, Allah atau Ismail ? Melalui mimpi, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih putra kesayangannya itu.
Saat pagi hari tiba, Nabi Ibrahim memanggil Ismail, “Anakku, dalam tidur, Ayah bermimpi menyembelihmu. Apa pendapatmu, Nak?”
“Ayah, jika ini kehendak Allah, lakukan apa yang diperintahkan kepadamu. Jangan takut, Ayah, Insyaa Allah aku termasuk orang yang sabar.” Kata Ismail kepada ayahnya
Nabi Ibrahim memeluk Ismail erat-erat dengan penuh haru, “Ayah mencintaimu, Nak! Ayah bangga kepadamu.” Tutur ayahnya
Nabi Ibrahim membawa Ismail jauh dari rumah. Ketika sampai di tempat ia akan disembelih, Ismail berkata, “Ayah, jangan ragu, lakukanlah perintah Allah ini. Kalau Ayah akan menyembelihku, ikatlah aku kuat-kuat agar Ayah tidak terkena darahku. Aku takut darahku mengotori bajumu sehingga pahalaku berkurang. Ayah, jangan ragu jika melihat aku gelisah. Karena itu, tajamkanlah parang Ayah agar dapat memotongku sekaligus. Telungkupkanlah wajahku, Ayah, jangan dimiringkan. Aku khawatir Ayah bisa melihat wajahku dan merasa iba sehingga Ayah jadi ragu melaksanakan perintah Allah. Kalau Ayah merasa bajuku dapat menghibur ibu, berikanlah baju ini kepada ibu.” Kata ismail
“Anakku,” bisik Nabi Ibrahim, “ketabahanmu menguatkan ketabahan Ayah.” Jawab nabi ibrahim sesambil menangis
Ketika Nabi Ibrahim akan menyembelih putranya, Allah mengganti Ismail dengan seekor domba yang besar disertai panggilan, “Hai Ibrahim! Engkau telah melaksanakan mimpi itu!”
Nabi Ibrahim dan Ismail bersujud penuh syukur. Mereka telah membuktikan bahwa mereka amat mencintai Allah melebihi segalanya.
Catatan Tambahan Dalam Cerita Tentang Melempar Jumrah
Iblis tiga kali menggoda Nabi Ibrahim di perjalanan menuju tempat penyembelihan putranya. Nabi Ibrahim marah dan melempar Iblis tiga kali dengan kerikil.
Allah mengabadikan peristiwa itu dalam ibadah haji. Setiap jamaah wajib melontar kerikil di tiga tempat di mana iblis menggoda. Masing-masing disebut Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah.
Kisah ini diambil dari Buku Muhammad Teladanku, penerbit : Sygma
sumber : Sejarah Dan Kajian Islam