NUSAKATA.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu menggelar acara penyambutan dan serah terima jabatan (Sertijab) dari Bupati dan Wakil Bupati Dompu yang lama, Kader Jaelani dan Syahrul Parsan, kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Bambang Firdaus dan Sirajudin, masa periode 2025-2030 pada Senin (3/3/25) di Kantor Bupati Dompu.
Acara berlangsung meriah meskipun ada perbedaan, karena kedua mantan pemimpin daerah tersebut tidak hadir.
Bupati Dompu yang baru, Bambang Firdaus, dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur atas kelancaran acara dan menyampaikan bahwa momen tersebut merupakan sejarah bagi dirinya dan Sirajudin.
Ia juga menekankan pentingnya semangat baru untuk seluruh perangkat daerah dalam memajukan Kabupaten Dompu.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan perubahan demi kemajuan daerah,” ucapnya.
Bambang menegaskan bahwa mereka tidak bisa bekerja sendirian dan membutuhkan kolaborasi serta sinergi dari semua pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Seorang warga Dompu, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan kekecewaannya dan mempertanyakan alasan ketidakhadiran kedua sosok tersebut dalam acara penting ini.
Ia menilai bahwa pergantian kepemimpinan adalah hal biasa dalam pemerintahan daerah, khususnya di Kabupaten Dompu, yang dijuluki “Nggahi Rawi Pahu.”
Ketidakhadiran tersebut menimbulkan spekulasi dan opini yang beragam di kalangan masyarakat.
“Kami menilai Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Dompu lama menyimpan image negatif selama terbentuknya Pemerintahan di Daerah Kabupaten Dompu,” ujarnya.
Untuk diketahui acara Sertijab diwarnai dengan tarian daerah yang spektakuler dan dihadiri oleh berbagai pihak, meskipun tanpa kehadiran mantan Bupati dan Wakil Bupati.