Menu

Mode Gelap
 

Penonton Membludak, Tari Kecak Kolosal di Bekasi Pukau Warga

- Nusakata

25 Feb 2025 03:37 WIB


					Foto: Adegan drama tari kecak yang berlangsung di Pura Agung Tirta Bhuana Kota Bekasi sukses memukau penonton yang membludak (Dok/Ist) Perbesar

Foto: Adegan drama tari kecak yang berlangsung di Pura Agung Tirta Bhuana Kota Bekasi sukses memukau penonton yang membludak (Dok/Ist)

NUSAKATA.COM – Suasana penuh sesak menyelimuti Kanista Mandala (sisi luar) Pura Agung Tirta Bhuana (PATB) Kota Bekasi pada Sabtu malam, 22 Februari 2025.

Ribuan warga berdesakan menyaksikan pertunjukan Tari Kecak kolosal yang memeriahkan Pujawali PATB ke-60.

Tak hanya warga, sejumlah jurnalis media pun turut hadir meliput kemegahan pertunjukan ini.

Tari Kecak yang ditampilkan oleh para pemuda Hindu ini merupakan bagian dari seni pertunjukan khas Bali.

Dengan formasi lingkaran dan setengah lingkaran yang bergantian, puluhan penari bertelanjang dada secara kompak meneriakkan “cak cak cak” sambil mengikuti ritme khas yang membangkitkan suasana magis.

Malam itu, kisah Subali Antaka menjadi lakon utama, disutradarai oleh seniman sekaligus akademisi dari Institut Kesenian Jakarta, Anak Agung Rai Susila Panji.

Cerita yang diambil dari Kiskindha Kanda, bagian keempat epos Ramayana, menggambarkan perseteruan antara dua raja kera bersaudara, Subali dan Sugriwa, yang berebut takhta Kerajaan Kiskindha serta Dewi Tara. Dengan bantuan Sri Rama, Sugriwa akhirnya berhasil mengalahkan Subali dalam duel sengit.

Salah satu penonton, Yulia, warga Bekasi, mengungkapkan kekagumannya terhadap pertunjukan tersebut.

Ia merasa terhanyut dalam suasana mistis yang tercipta dari koor para penari, gerakan indah penuh makna, serta suara dalang yang menggugah emosi.

“Pertunjukannya sangat seru! Ada atraksi api yang menegangkan, nyanyian yang menghanyutkan, dan tarian yang benar-benar memukau. Rasanya masih ingin menonton lagi, tapi tiba-tiba sudah selesai,” ujar Yulia antusias.

Namun, Yulia juga menyayangkan keterbatasan ruang bagi penonton di area pertunjukan.

“Kalau bisa, acaranya digelar di tempat yang lebih luas, seperti alun-alun kota. Penontonnya belum sampai seribu orang saja ini tempatnya sudah berdesak-desakan. Pasti lebih seru kalau bisa ditonton lebih banyak orang,” tambahnya.

Pelestarian Seni Budaya Nusantara Perlu Perhatian Pemerintah

Salah seorang penari kecak, Agung, mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam acara tersebut.

Menurutnya, tari kecak bukan sekadar tontonan, tetapi juga warisan budaya yang mengandung pesan mendalam, karya yang kaya akan nilai dan filosofi kehidupan.

“Senang bisa tampil lagi. Ini adalah upaya nyata kami, para pemuda, untuk melestarikan budaya asli Nusantara. Selain hiburan, cerita yang diangkat dari epos Ramayana juga mengajarkan filosofi kehidupan, yakni kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan),” ujarnya.

Agung dan rekan-rekan pemuda berkomitmen untuk terus berkarya demi menjaga keberlangsungan seni budaya ini.

Ia pun berharap ada dukungan lebih dari pemerintah, baik dari Pemerintah Kota Bekasi maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dalam kesempatan yang sama, Agung juga menginformasikan bahwa menjelang Hari Raya Nyepi Saka 1947 pada Maret 2025, pemuda Hindu di Bekasi tengah mempersiapkan pembuatan ogoh-ogoh yang akan diarak saat upacara tawur sehari sebelum Nyepi.

“Mohon dukungannya. Selain melaksanakan melasti untuk menyucikan laut Bekasi, kami juga mempersiapkan ogoh-ogoh yang akan ditampilkan menjelang Nyepi,” pungkasnya.

Penampilan tari kecak dalam acara tersebut mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Ketua Sie Kesenian I Gusti Ngurah Alit Marta, Ketua Panitia Pujawali ke-60 PATB I Supriaharta, dan Kelian Banjar Bekasi I Gede Darmayusa.

Mereka mengapresiasi semangat para pemuda dalam melestarikan budaya warisan leluhur. (Dewa).

Baca Lainnya

KKM Kelompok 21 Universitas Primagraha Gelar Program CALISTUNG untuk Anak-Anak di Desa Pipitan

5 July 2025 - 16:35 WIB

SPBU 34-42210 Sodong dan Karyawan Bagikan 648 Botol Air Mineral di Momen Jumat Berkah

4 July 2025 - 13:08 WIB

CV. Falaha Dahril Diapresiasi Warga Kampung Sawit Dua, Desa Taman Sari

1 July 2025 - 06:17 WIB

Semarak 1 Muharram 1447 H, Langit Cigadung Mandiri Dihiasi Cahaya Doa dan Sholawat

29 June 2025 - 13:05 WIB

Mahasiswa STKIP Syekh Manshur Belajar Budaya Langsung di Komunitas Adat Baduy

26 June 2025 - 08:00 WIB

Polsek Bojong Gelar Dzikir Dan Do’a Bersama Dalam Rangka Hut Bhayangkara Ke-79

23 June 2025 - 18:23 WIB

Trending di Religi