NUSAKATA.COM – Sejumlah pelajar di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah. Para siswa mulai menunjukkan gejala seperti mual dan diare setelah menyantap makanan tersebut.
Informasi awal menyebutkan bahwa belasan siswa teridentifikasi mengalami keracunan usai menyantap menu MBG pada Rabu, 30 April 2025. Gejala mulai dirasakan keesokan harinya, Kamis, 1 Mei 2025.
Kepala Puskesmas Rajapolah, Hani Hariri, membenarkan bahwa pihaknya menerima banyak siswa dengan dugaan keracunan. Sebanyak 19 pelajar telah datang ke puskesmas, tiga di antaranya diobservasi sementara 16 lainnya menjalani perawatan rawat jalan.
Menurut Hani, keluhan umum meliputi mual dan nyeri perut, dan sebagian besar pasien adalah siswa SD dan SMP.
Hani juga menjelaskan bahwa sejak Kamis siang hingga malam, jumlah pasien terus bertambah dan beberapa di antaranya harus menjalani rawat inap.
Ia berharap tidak ada penambahan korban lagi, dan menyebut kondisi pasien yang telah pulang umumnya sudah membaik.
Salah satu orang tua siswa, Rosita, mengungkapkan bahwa anaknya harus dirawat karena mengalami dehidrasi akibat muntah dan diare yang terjadi sejak pagi hari.
Ia menyebut anaknya sempat menghabiskan seluruh porsi makanan MBG meskipun rasanya tidak enak. Rosita juga mengatakan bahwa anak sulungnya tidak mengalami gejala serupa karena tidak menghabiskan makanan tersebut.
Menu MBG yang dikonsumsi saat kejadian meliputi nasi, daging, tahu, jagung, sayuran, dan buah-buahan. Menurut kesaksian siswa, rasa makanan tersebut kurang enak.
Hingga kini, korban keracunan terus berdatangan ke Puskesmas Rajapolah dengan keluhan yang sama.
Secara nasional, program MBG telah menjangkau lebih dari 3,26 juta penerima sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, dan hingga kini berjalan aman di berbagai daerah. Penerima mencakup siswa dari berbagai jenjang pendidikan, santri, balita, ibu hamil, dan menyusui.
Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 2,3 triliun hingga 29 April 2025. Target keseluruhan untuk tahun ini mencapai Rp 71 triliun dengan sasaran 17,9 juta penerima manfaat.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyatakan bahwa program MBG di sebagian besar wilayah, termasuk Tasikmalaya secara umum, berjalan lancar tanpa kasus keracunan seperti yang terjadi di Rajapolah.