Menu

Mode Gelap
 

Pedas! Gubernur Bali Sentil Bupati Pelit Anggaran Untuk PKB: “Malu Sama Rakyat!”

- Nusakata

6 Jun 2025 16:21 WIB


					Photo: Gubernur Bali, I Wayan Koster, singgung anggaran untuk PKB 2025 (dok: istimewa) Perbesar

Photo: Gubernur Bali, I Wayan Koster, singgung anggaran untuk PKB 2025 (dok: istimewa)

NUSAKATA.COM – Gubernur Bali Wayan Koster melontarkan sindiran tajam kepada para bupati yang dinilai pelit mengalokasikan anggaran untuk PKB, mendukung partisipasi tim kesenian dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII yang akan digelar 21 Juni hingga 19 Juli 2025.

“Bupati-bupati yang pelit-pelit itu nanti akan saya ajak duduk. Kalau pelit soal budaya, itu sama saja memperosotkan aspek kehidupan lainnya di Bali,” tegas Koster dalam pernyataannya di Denpasar, Kamis (5/6/2025).

Kritik tersebut muncul setelah Koster melihat ketimpangan partisipasi antar daerah di ajang seni tahunan tersebut. Menurut data Pemprov Bali, kabupaten dengan tingkat partisipasi terendah adalah Jembrana, Buleleng, dan Karangasem.

Gubernur Koster menduga minimnya kehadiran seniman dari daerah tersebut disebabkan keterbatasan anggaran untuk PKB, apalagi saat ini daerah-daerah tersebut masih dipimpin penjabat (Pj) bupati.

“Ekonomi kreatif kita sumbernya budaya. Kalau pemerintah pelit soal budaya, justru memalukan di hadapan masyarakat yang begitu semangat,” ujarnya.

Sebagai bentuk solusi, Gubernur meminta Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk memberikan perhatian lebih kepada daerah-daerah dengan APBD terbatas seperti Karangasem, Buleleng, Jembrana, Klungkung, dan Bangli.

Dukungan dana dari provinsi akan ditingkatkan guna memastikan kesetaraan partisipasi di ajang seni terbesar di Pulau Dewata itu.

Di sisi lain, Koster mengapresiasi Denpasar, Badung, dan Gianyar yang dinilainya sudah mampu mendanai kegiatan seni secara mandiri karena kekuatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka.

Ia secara khusus menyanjung Kabupaten Badung yang dinilai paling konsisten dalam mendukung pelestarian budaya. Namun Koster mengingatkan, kekuatan anggaran bukan jaminan tanpa komitmen kuat.

“Kalau komitmennya lemah, punya uang banyak pun belum tentu mau bergerak,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen provinsi, Koster menjanjikan penambahan anggaran untuk PKB pada tahun 2026 mendatang. Ia menegaskan bahwa pelestarian budaya tidak bisa hanya dibebankan kepada masyarakat.

“Saya dengar anggaran PKB tahun ini kurang, karena saya tidak ikut dalam penyusunannya. Tapi 2026 nanti saya akan naikkan. Budaya itu harus jadi komitmen bersama,” tutupnya. ***

Baca Lainnya

Apdesi dan Camat Naik Singa Ditengah Ribuan Warga Cisata Saat Akan Upacara

17 August 2025 - 23:18 WIB

Imbas Dari Kasus Royalti Musik, Pemilik Hotel Putar Suara Burung

17 August 2025 - 17:06 WIB

Mahasiswa Pecinta Alam Se-Banten Kibarkan Bendera Raksasa di TPA Bangkonol

17 August 2025 - 13:32 WIB

Tidak Lagi Putar Lagu di Perjalanan, Pengelola Bus Takut Kena Royalti

16 August 2025 - 19:25 WIB

Kawedanan Menes Dikeluhkan Sampah Oleh Peserta Agustusan

16 August 2025 - 08:58 WIB

Korupsi Sampah di Tangsel Tetapkan 4 Orang

16 August 2025 - 08:15 WIB

Trending di News