Menu

Mode Gelap
 

NPK Kecam Pembahasan RUU TNI Secara Tertutup di Hotel Mewah: Demokrasi atau Dagang Kekuasaan?

- Nusakata

17 Mar 2025 18:50 WIB


					Foto. Faiz Naufal Alfarisi
Koordinator Umum NPK-Indonesia Perbesar

Foto. Faiz Naufal Alfarisi Koordinator Umum NPK-Indonesia

NUSAKATA.COM – Nalar Politik Kawula (NPK) – Indonesia mengecam keras langkah DPR RI yang secara tertutup membahas revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di hotel mewah di Jakarta.

Tindakan ini mencederai transparansi legislasi dan berpotensi mengembalikan militerisme dalam politik sipil. Senin, (17/03/25).

“Kami mempertanyakan urgensi pembahasan RUU TNI yang dilakukan diam-diam, jauh dari ruang sidang yang semestinya terbuka untuk publik. Ini bukan sekadar persoalan prosedural, tetapi ancaman nyata bagi demokrasi,” tegas Faiz Naufal Alfarisi, Koordinator Umum NPK Indonesia.

RUU TNI yang tengah dibahas diduga mengandung pasal-pasal kontroversial yang berpotensi menghidupkan kembali dominasi militer dalam pemerintahan sipil.

Jika hal ini benar, maka DPR RI telah berkhianat terhadap semangat reformasi 1998 yang dengan jelas memisahkan peran militer dan politik.

“Jika benar revisi ini akan memberikan celah bagi militer kembali ke ranah sipil, maka ini adalah langkah mundur yang berbahaya. Jangan sampai DPR menjadi alat legitimasi bagi kembalinya dwifungsi militer,” tambah Faiz.

NPK Indonesia menuntut:

1. DPR RI segera membuka secara transparan draft revisi RUU TNI serta melibatkan unsur masyarakat sebagaimana amanat konstitusi, agar masyarakat dapat mengawasi dan memberikan masukan.

2. Menghentikan segala bentuk pembahasan tertutup yang berpotensi mengkhianati reformasi dan demokrasi.

3. Melibatkan publik dan pakar independen dalam penyusunan kebijakan strategis yang menyangkut kepentingan bangsa.

Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, maka NPK Indonesia akan menggalang kekuatan sipil untuk melakukan aksi dan langkah hukum guna menggagalkan pembahasan yang mencurigakan ini.

RUU TNI bukan sekadar aturan, ini soal masa depan demokrasi Indonesia. Jangan gadaikan reformasi untuk kepentingan segelintir elite! ***

Baca Lainnya

Tembok Penahan Tanah Milik Sekolah Dasar Harus Timpa Motor dan Gerobak

3 July 2025 - 12:07 WIB

Polisi Gerebek Puluhan Sesama Jenis Sedang Berpesta Dihotel

1 July 2025 - 22:22 WIB

Kasus Gagal Studi Tour SMAN 1 Wanasalam: 5 Tahun Tanpa Kejelasan, Alumni Desak Pengembalian Dana

29 June 2025 - 17:33 WIB

Komitmen Menguatkan Ekosistem Halal Diwujudkan Bank Indonesia dan Mathla’ul Anwar

25 June 2025 - 19:41 WIB

UAR Purwasuka Kembali Turut Bantu Pencarian Korban Tenggelam di Irigasi Kalimalang Karawang

24 June 2025 - 10:06 WIB

Pencabulan Makin Marak, PC IPNU Bireuen Desak Bupati Ambil Langkah Serius

20 June 2025 - 18:12 WIB

Trending di Breaking News