NUSAKATA.COM – Proyek Pembangunan Tower Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang didirikan di Desa Muara Binuangeun Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak Banten sampai saat ini masih belum memasang papan informasi.
Bahkan, Kepala Desa Muara Binuangeun Kecamatan Wanasalam, mengaku tidak hafal dan tidak mengetahui anggaran pembangunan tower yang diketahui untuk peringatan deteksi tsunami tersebut. Pihaknya hanya mengakui menghibahkan tanah desa kepada BNPB untuk kepentingan masyarakat.
“Masihan tanah doang,(memberikan tanah doang) tanah desa seluas 2×2 meter persegi dihibahkan karena itu kepentingan masyarakat,” ucapnya kepala desa juga menerangkan bahwa tidak di sewakan dan di jual belikan tapi dengan cara di hibahkan
“Tidak disewakan atau dibeli. Desa tidak tahu apa-apa terkait anggaran, papan informasi, pembangunan dan lain sebagainya, bapak mah gak hafal. Adapun surat hibah nanti dibuatkan,” ujarnya saat di temui redaksi nusakata.com, Kamis 24 Juli 2025.
Adapun mengenai sosialisasi, Kades Muara menjelaskan sudah dilakukan dengan peserta lembaga desa dan beberapa lembaga pemerintah lainnya.
“Sosialisasi sudah, waktu itu 2 desa dilakukan disini, Desa Muara dan Desa Pondok Panjang. Adapun waktu itu untuk peserta kita undang RT/RW, LPM, Bumdes, Tokoh Masyarakat bahkan dari BPBD kecamatan wanasalam Nurman dan BPBD kecamatan malingping Mumu pun ikut hadir pada sosialisasi waktu itu
juga UPT Puskesmas, pihak Kecamatan Wanasalam, Babinsa pun ada waktu itu,” jelasnya.
Tower yang diketahui untuk peringatan tsunami dari BNPB yang dikerjakan oleh pihak ketiga dengan nama Sangkuriang ini, disayangkan banyak pihak tidak transparan.
Selain itu, sosialisasi yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung, dinilai tidak sampai informasinya kepada warga.
“Karena banyak warga yang ketika dipertanyakan mengenai tower tersebut, banyak yang tidak mengetahui,” Imbuhnya.
sampai berita ini di terbitkan pihak-pihak terkait belum bisa di mintai keterangan
