NUSAKATA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menginstruksikan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk segera mengaktifkan kembali sumur minyak dan gas yang saat ini tidak beroperasi atau idle.
Jika instruksi ini tidak segera ditindaklanjuti, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap KKKS yang bersangkutan.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi dalam negeri.
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian ESDM telah menyiapkan sejumlah strategi, termasuk optimalisasi sumur minyak yang tidak aktif.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan teknologi dalam operasional perusahaan migas,” Ungkap Menteri ESDM Tersebut. Pada Acara Berita Satu, Kamis (30/1/2025).
Teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) akan digunakan di sumur-sumur tua guna meningkatkan cadangan minyak dan, secara otomatis, meningkatkan produksi.
“Selain itu, pemerintah juga fokus pada optimalisasi produksi dari sumur-sumur migas yang idle,” Kata Bahlil
Menurut Bahlil, terdapat banyak wilayah kerja migas yang telah diberikan izin kepada KKKS tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal, termasuk lapangan migas Masela di Indonesia Timur.
Jika KKKS tidak segera menjalankan arahan ini, evaluasi akan dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan energi nasional.
“Strategi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan energi nasional,” Tegasnya.
Pemerintah menargetkan lifting minyak mencapai 900.000 hingga 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2029.
Bahlil menegaskan bahwa, demi kepentingan investor, masyarakat, dan negara, evaluasi terhadap KKKS akan dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.