Kendari – Konsorsium masyarakat pemerhati daerah sulawesi tenggara (KMPD Sultra), Kembali menggelar aksi demonstrasi Jilid II di kantor PT.Agung Beton Kendari dan PT.Mekongga Mitra Mandiri, Masa menuntut agar pihak kontraktor bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan proyek peningkatan jalan tondowatu – matandahi 1,
Sejumlah masa sempat bersitegang dan mendapat intervensi dari seseorang yang diduga sebagai karyawan PT.ABK/PT.MMM, sehingga masa berusaha merengsek masuk ke dalam kantor karena terprovokasi oleh oknum karyawan tersebut.
Jenderal Lapangan Hebriyanto Moita, saat diwawancarai oleh media menyampaikan. Senin (20/11/2023) “Gerakan yang kami lakukan hari ini, itu bentuk dari kekecewaan kami kepada pihak kontraktor dalam hal ini PT.Mekongga Mitra Mandiri, Karena kami menduga proyek tersebut dikerjakan tidak sesuai dengan Juklak/Juknis.
Sehingga lanjut Hebri panggilan akrabnya, proyek yang masih dalam proses pengerjaan telah mengalami cacat secara fisik “Keretakan”, Bahkan kami menduga adanya sarat kepentingan dan kolusi, karena pada tahun tahun 2023 kegiatan paket proyek Inpres yang melekat di BPJN Sultra melalui Satker PJN Wilayah II berjumlah puluhan paket.
Untuk itu masih Hebri, Perusahaan perlu memenuhi syarat yakni adalah terdaftar di E-Katalog yang memenuhi kewajiban persyaratan seperti memiliki asphalt mixing plant (AMP) dan Sertifikat Laik Operasi yang masih berlaku, Sehingga menjadi tanda tanya bagi kami ada satu titik kegiatan dikerjakan menggunakan beton sementara harga beton lebih mahal dari aspal.
Terakhir kami sampaikan kepada BPJN Sultra, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Satuan Kerja PJN Wilayah II Provinsi Sultra, untuk segera memutus kontrak PT.Mekongga Mitra Mandiri selaku kontraktor, dan PT.Agung Beton Kendari selaku penyedia beton. Tutup Hebri
