Menu

Mode Gelap
 

Mendesak, Intervensi Terapi Olah Pikir Bagi 363 Siswa SMP di Buleleng

- Nusanews.co

17 Apr 2025 23:39 WIB


					Photo: I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, putra Bali menerima IHC Award 2024 (Istimewa) Perbesar

Photo: I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya, putra Bali menerima IHC Award 2024 (Istimewa)

NUSAKATA.COM – Di tengah ramainya pemberitaan mengenai adanya 363 siswa SMP di Buleleng tidak lancar membaca, putra Bali, I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya (Dewa), peraih IHC Award 2024 angkat bicara.

IHC Award diberikan oleh lembaga Indonesian Hypnosis Centre (IHC), satu-satunya lembaga pelatihan bidang hipnosis yang terakreditasi. Penghargaan bergengsi untuk insan-insan yang telah memberikan kontribusi terbaik bagi pemajuan keilmuan hipnosis di Indonesia.

Dalam keterangannya di Jakarta, pada Kamis, 17/04/2025, ia mengatakan setuju atas pendapat dari Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Sebagai informasi, pimpinan komisi yang membidangi urusan pendidikan di parlemen Senayan menyerukan bahwa perlu langkah-langkah intervensi cepat dan konkrit. Hetifah juga meyakini bahwa kondisi ini tidak hanya terjadi di Buleleng saja.

Fakta sekaligus pil pahit, adanya 155 orang siswa SMP tidak bisa membaca (TBM) dan 208 orang lainnya tidak lancar membaca (TLM). Mereka tersebar di 60 sekolah negeri dan swasta yang ada di Buleleng. Terungkap bahwa rendahnya motivasi belajar menjadi penyebab utama yang mendesak untuk mendapat penanganan.

“Kita penting mengapresiasi, acung jempol kepada pemangku pendidikan di Buleleng, baik itu pemerintah daerah maupun dewan pendidikan, mereka legawa dan berani terbuka mengungkap kenyataan ini,” ujarnya.

Ia menambahkan ini bukan kasus baru, pada Agustus 2023 lalu juga ada temuan satu sekolah negeri di Pengandaran Provinsi Jawa Barat memiliki 29 siswa yang tidak lancar membaca.

Dewa memiliki asumsi yang sama, sangat besar kemungkinan kabupaten/kota lainnya di Indonesia sesungguhnya memiliki permasalahan serupa, namun belum pernah melakukan asesmen dan membukanya ke publik.

Dewa, dipercaya sebagai Dewan Pengawas Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Hipnoterapi Indonesia, mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Ia mengatakan intervensi terapi olah pikir yang umum disebut hipnoterapi penting bagi mereka siswa SMP yang tidak cakap baca tulis.

“Kondisi memprihatinkan ini tidak serta merta begitu saja terjadi, ini merupakan akumulasi yang dipicu oleh situasi negatif yang dialami oleh bawah sadar si anak dalam jangka panjang,” terangnya.

 

Perlu Melibatkan Masyarakat Memberi Pendampingan Khusus

Dewa mengibaratkan menanam motivasi belajar seperti halnya mengecat ulang tembok dapur yang kusam. Supaya cat baru menempel awet dan memancarkan warna aslinya, terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah membersihkan kotoran-kotoran dan minyak-minyak licin yang menempel.

“Kotoran dan minyak itu dalam diri si anak contohnya berupa luka batin, kecanduan gadget, kesedihan, kekecewaan, dampak bullying, dan berbagai kebiasaan buruk si anak”, ungkapnya.

Menurutnya, setelah luka-luka batin dibereskan baru dilanjutkan dengan memberi tindakan untuk mendorong motivasi belajar. Selanjutnya, masalah utama TBM dan TLM berangsur ditangani.

Dewa meyakini tidak semua pendidik, tidak semua sekolah memiliki kompetensi untuk melakukannya. Oleh karenya pemerintah perlu melibatkan masyarakat di luar sekolah untuk membantu memberi pendampingan khusus.

Contohnya, pemerintah daerah menggandeng puluhan ribu orang anggota organisasi profesi komunitas hipnotis. Mudah menemukannya, karena mereka telah memiliki kepengurusannya yang eksis di semua provinsi di Indonesia.

“Para hipnoterapis kompeten yang siap menjadi pendamping, lulusan dari lembaga kursus dan lembaga pelatihan yang resmi dan terakreditasi, selain itu mereka telah lulus uji kompetensi baik itu melalui LSP di bawah naungan BNSP ataupun LSK di bawah naungan Kemendikdasmen,” sambungnya.

Selanjutnya, dengan adanya solusi konkrit, fakta ini tidak untuk diinggkari atau malah ditutup-tutupi. Dewa mengharapkan pemangku pendidikan di daerah selain Buleleng untuk tidak takut untuk mengungkap jika benar ada siswa SMP di wilayahnya dengan kondisi TBM dan TLM.

“Demi masa depan anak-anak bangsa, sinergi dan kolaborasi konstruktif terus diperbukat, bersatu wujudkan pendidikan bermutu untuk semua,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Dapat Undian Simpedes Mobil Pikap, Nasabah BRI Kaget

29 June 2025 - 17:24 WIB

BRI BO Cilegon Salurkan Paket Pendidikan untuk Yatim Piatu di Bulan Suci Muharram

29 June 2025 - 11:21 WIB

Pelantikan Perdana KOMISARIAT PERMAHI STAI Babunnajah: Wadah Baru Bagi Mahasiswa Hukum Pandeglang

29 June 2025 - 06:02 WIB

UKM Jurnalistik Bidik Utama Gelar Gebyar Jurnalistik 2025, Hadirkan Peserta dari Berbagai Daerah di Banten

28 June 2025 - 21:41 WIB

Pria Mengandung Sendok Selama 6 Bulan

28 June 2025 - 19:14 WIB

Singgung Ratusan Siswa Tak Lancar Baca di Bali, PD PAFI Gelar Seminar Hypnoparenting

28 June 2025 - 18:24 WIB

Trending di Life Style