Menu

Mode Gelap
 

Menakar Pengaruh Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

- Nusanews.co

9 Jun 2025 11:58 WIB


					Menakar Pengaruh Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara Perbesar

NUSAKATA.COM – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini tengah memasuki babak baru. AI tidak lagi sekadar menjadi pelengkap dalam aktivitas manusia, tetapi telah bertransformasi menjadi kekuatan utama yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari dunia ekonomi, pendidikan, hingga pemerintahan.

Kehadirannya membawa banyak manfaat, namun di saat yang sama juga menimbulkan berbagai tantangan yang harus dihadapi bersama.

Dalam kehidupan sehari-hari, AI telah banyak membantu masyarakat menjalankan aktivitas dengan lebih cepat, efisien, dan akurat. Di sektor ekonomi, misalnya, AI digunakan untuk memprediksi tren pasar, memberikan rekomendasi investasi, hingga memudahkan layanan pelanggan melalui chatbot pintar.

Di dunia kesehatan, teknologi ini digunakan untuk mendiagnosis penyakit, merancang rencana pengobatan, dan mengelola data pasien secara digital. Sementara itu, di bidang pendidikan, AI dimanfaatkan untuk menyesuaikan metode pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan minat setiap individu.

Di lingkungan pemerintahan, AI mulai diadopsi dalam berbagai sistem pelayanan publik. Berbagai layanan administrasi, seperti pembuatan dokumen kependudukan, perizinan usaha, dan pelayanan kesehatan kini dapat dilakukan secara digital dengan bantuan AI.

Hal ini membuat pelayanan publik menjadi lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan. Tak hanya itu, AI juga mulai diterapkan dalam sistem keamanan negara, analisis data pemilu, hingga pengawasan keamanan siber.

Meskipun banyak membawa manfaat, penggunaan AI juga memunculkan tantangan serius, khususnya dalam aspek sosial dan ketenagakerjaan. Disrupsi akibat perkembangan teknologi ini menyebabkan banyak pekerjaan konvensional yang mulai digantikan oleh mesin cerdas.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan pengurangan tenaga kerja di berbagai sektor, yang jika tidak diantisipasi dengan baik, dapat meningkatkan angka pengangguran.

Selain itu, kehadiran AI tanpa regulasi yang jelas juga dapat menimbulkan persoalan etika dan sosial. Salah satu isu utama adalah terkait privasi dan keamanan data pribadi. AI yang mampu mengolah data dalam jumlah besar dapat disalahgunakan untuk kepentingan tertentu, mulai dari manipulasi opini publik hingga kejahatan siber.

Oleh sebab itu, diperlukan kebijakan yang ketat dan jelas untuk mengatur pemanfaatan AI, khususnya terkait perlindungan data dan etika penggunaannya.
Di sisi lain, penggunaan AI dalam kehidupan bermasyarakat juga berpotensi memunculkan kesenjangan digital.

Masyarakat yang memiliki akses terhadap teknologi dan kemampuan literasi digital akan lebih diuntungkan dibandingkan dengan mereka yang belum mendapatkan fasilitas tersebut. Jika tidak diimbangi dengan pemerataan infrastruktur digital dan pendidikan teknologi, hal ini dapat memperlebar jurang sosial dan ekonomi di tengah masyarakat.

Dalam konteks bernegara, kehadiran AI menuntut pemerintah untuk bersikap adaptif dan progresif. Negara harus mampu menyusun regulasi yang tidak hanya melindungi masyarakat dari dampak negatif AI, tetapi juga mendorong pemanfaatannya secara positif untuk mendukung pembangunan.

Kebijakan terkait etika AI, perlindungan data pribadi, serta pengawasan terhadap penyalahgunaan teknologi menjadi langkah penting yang harus segera diterapkan.
Penting untuk diingat bahwa kecerdasan buatan sejatinya adalah alat buatan manusia yang diciptakan untuk membantu kehidupan manusia itu sendiri. Teknologi ini harus ditempatkan sebagai mitra dalam membangun peradaban, bukan sebagai ancaman.

Di tengah kemajuan teknologi yang semakin pesat, manusia tetap memegang peran utama dalam menentukan arah dan tujuan penggunaan teknologi. AI hanyalah sarana, sedangkan nilai, etika, dan kemanusiaan tetap menjadi pengendali utama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

By: Muhamad bintang abrar (mahasiswa universitas Pamulang prodi teknik informatika)

Baca Lainnya

Calon Sekretaris Daerah Pandeglang Banyak Dipertanyakan

30 June 2025 - 12:54 WIB

Menteri Komunikasi Dan Informasi Digital Republik Indonesia, Blank Spot Dan Sinyal Lemah            

26 June 2025 - 14:57 WIB

DEMA UIN SMH Banten Gelar Diskusi Publik: “Pemakzulan Gibran — Jalan Konstitusional Atau Manuver Politik?”

25 June 2025 - 17:04 WIB

KNPI Pandeglang Desak KPK Usut Tuntas Temuan BPK, Ungkap Kerugian Negara Rp37 Miliar Lebih

25 June 2025 - 09:03 WIB

BEM Nusantara Wilayah Banten Resmi Dikukuhkan, Soroti Peran Mahasiswa dalam Sektor Pendidikan

22 June 2025 - 08:55 WIB

Banyak Penulis Berbakat, Tapi Tak Sekuat JK

21 June 2025 - 10:14 WIB

Trending di Hiburan