Menu

Mode Gelap
 

Marak Praktik Percaloan Pembuatan SIM di Wilayah POLDA DIY, Mahasiswa Minta Dir Lantas Dicopot

- Nusanews.co

20 Feb 2024 13:50 WIB


					Marak Praktik Percaloan Pembuatan SIM di Wilayah POLDA DIY, Mahasiswa Minta Dir Lantas Dicopot Perbesar

JAKARTA (NNC) – Selasa 20 Februari 2024 Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Pusat Perkumpulan Mahasiswa Indonesia (PP-PMI) melakukan Aksi Demonstrasi mengkiritisi Maraknya Praktik Percaloan Pembuatan SIM di Satpas SIM Wilayah Polda DIY didepan KORLANTAS MABES POLRI.

 

Ali Moma, Selaku Ketua Umum PP-PMI menjelaskan bahwa aksi ini adalah bentuk keresahan dan kekecewaan terhadap pelayanan Jajaran Lantas di Wilayah Polda DIY dalam SIM.

Setelah kami mendapatkan banyak aduan dan laporan dari Masyarakat di DIY, kami menurunkan TIM untuk melakukan Investigasi keseluruh Satpas SIM di Polda DIY. Hasil dari Investigasi tersebut kami mendapati maraknya praktik percaloan dengan harga yang fantastis. Mirisnya lagi tidak ada ujian teori dan praktik dalam proses dipembuatan SIM disana, Lapangan Ujian Praktik Kosong. Ujar Ali.

 

Senada dengan Ali, Dewan Pembina PP-PMI Sopian HP mengatakan bahwa praktik percaloan dalam pembuatan SIM adalah cikal bakal tingginya tingkat kecelakaan di DIY, dimana grafik tingkat kecelakaan di DIY dari tahun ketahun selalu meningkat. “Kami menduga kuat meningkatnya angka kecelakaan di DIY karena Praktik Percaloan dalam pembuatan SIM, logikanya dengan praktik percaloan tidak ada jaminan bahwa Pemohon layak dan cakap dalam mengemudikan kendaraan bermotor dikarenakan tidak adanya Ujian Teori dan Ujian Praktik” ujar Sopian HP.

Perlu diketahui, sebelum melaksanakan Aksi hari ini PP-PMI sudah melakukan Aksi Bakar Lilin didepan Korlantas Mabes Polri sebagai bentuk harapan pada korlantas polri untuk melakukan perbaikan pada pelayanan sim di bumi indonesia

 

Adapun dalam aksi tersebut, PP-PMI melakukan tuntutan sebagai berikut:

1. Meminta Div Propam Mabes Polri memeriksa pembuatan SIM dengan nomor SIM 1451-9809-000306, 1452-0012-001025, dan 1448-0012-000998, yang diterbitkan (Periksa prosedur pembuatannya apakah sudah sesuai dengan peraturan kapolri No 9 Tahun 2012)

 

2. Meminta Kapolri, Kakorlantas, Paminal Mabes Polri Memeriksa Aliran dana dalam praktik Percaloan di Seluruh satpas sim yang ada pada polda DIY (kemana saja dan untuk siapa saja uang itu mengalir).

 

3. Meminta Div Propam Mabes Polri menjatuhkan sanksi tegas kepada yang terlibat dalam pencaloan sim baik yang berperan aktif ataupun terbukti lalai secara struktural dalam mengawasi Praktek Percaloan pada SATPAS di DIY.

4. Copot DIR LANTAS POLDA DIY dan seluruh Kasat Lantas di wilayah Polres DIY.

 

Dalam aksi yang sempat di warnai ketegangan karena di tutupnya akses jalan di depan korlantas polri, Di akhir aksi, Ali Moma mengatakan bahwa PP-PMI akan terus melakukan Aksi serupa baik di Korlantas maupun di Mabes Polri sampai Praktik Percaloan dihentikan dan sampai DIR LANTAS DIY, Kasatlantas dan Kanit Regident di Wilayah Polda DIY dicopot

 

Kordinator aktivis muda jakarta dan pendiri guys law firm di temui di kawasan alam sutra tangerang turut menerangkan “sudah betul itu seperti yang saya sampaikan sebelumnya coba periksa data laka lantasnya kalau memang pelaku laka lantas sim nya dari hasil “nembak” artinya pihak lantas diy juga patut di sebut sebagai pihak yang menyumbang banyak nya angka kecelakaan tiap tahun di wilayah DIY”

Baca Lainnya

Diduga Air Kemasan 200 ml Aqua Alfath Berlumut : Ini Tanggapan Pihak Dinkes Pandeglang

10 November 2024 - 07:17 WIB

Terkait Pengembangan Pengungkapan Judi Online Oleh Dittipidsiber Bareskrim Polri

9 November 2024 - 07:25 WIB

PPATK Ungkap Pegawai Komdigi Terselubung Judi Online

9 November 2024 - 05:39 WIB

Maraknya Pengeruk Pasir Di Sepadan Pantai Lebak Selatan, Pemerintah Setempat Tutup Mata

8 November 2024 - 12:26 WIB

Puluhan Mahasiswa Geruduk Kantor Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Pandeglang

8 November 2024 - 10:39 WIB

Truk Tanah Diamuk Warga Usai Lindas Siswi SD, Mahasiswa Banten : Pemerintah Kabupaten Tangerang Tidur pulas ? 

7 November 2024 - 13:31 WIB

Trending di Breaking News