NUSAKATA.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Banten menegaskan kembali komitmennya sebagai organisasi kaderisasi yang tidak hanya berfokus pada penguatan intelektual, tetapi juga bertanggung jawab menjaga ruang akademik dari infiltrasi paham-paham radikal yang mengancam kehidupan berbangsa.
Ditengah kompleksitas era digital dan dinamika sosial-politik yang cepat berubah, PMII UIN Banten menilai bahwa kampus adalah ruang paling strategis sekaligus paling rentan terhadap penetrasi ideologi ekstrem. Karena itu, langkah pencegahan harus dilakukan secara sistematis, masif, dan terukur.
Kegiatan MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru) ini tidak hanya menghadirkan teori, tetapi juga memaparkan pola-pola rekrutmen radikal yang sudah mulai bertransformasi secara halus melalui media sosial, kelompok kajian tertutup, hingga infiltrasi di ruang-ruang organisasi kampus.
Pendekatan PMII yang lebih kritis ini bertujuan membuka kesadaran mahasiswa mengenai bagaimana radikalisme bekerja, tidak secara frontal, melainkan dengan menyusup melalui narasi keagamaan yang dipelintir, isu-isu ketidakadilan sosial, hingga manipulasi semangat idealisme mahasiswa.
Lebih jauh, kegiatan ini menegaskan bahwa sikap religius tidak identik dengan intoleransi, dan semangat keberagamaan tidak boleh dijadikan dalih untuk memaksakan ideologi tunggal yang menolak keberagaman.
PMII UIN Banten menempatkan moderasi beragama sebagai benteng epistemologis yang menjaga mahasiswa agar tidak jatuh pada pola pikir hitam-putih. Karena itu, kader PMII dipersiapkan menjadi agent of change yang mampu membaca tanda-tanda radikalisme sekaligus mengedukasi lingkungan sekitarnya.
PMII UIN Banten menegaskan bahwa pencegahan radikalisme di kampus bukan hanya tanggung jawab organisasi tertentu. Ini adalah agenda bersama seluruh civitas akademika. Namun, sebagai organisasi yang berakar kuat pada tradisi keilmuan Aswaja An-Nahdliyah, PMII memiliki kewajiban moral dan ideologis untuk tampil lebih proaktif.
PMII UIN Banten siap menjadi mitra strategis kampus dalam membangun kultur akademik yang sehat, demokratis, dan bebas dari dogmatisme ekstrem.
Dengan semangat hubbul wathan minal iman serta komitmen terhadap Pancasila dan NKRI, PMII UIN Banten menegaskan bahwa gerakan pencegahan radikalisme harus terus berlanjut, diperluas, dan diperkuat. Upaya ini bukan hanya demi menjaga stabilitas kampus, tetapi juga demi memastikan bahwa generasi muda Indonesia lahir sebagai generasi yang kritis, moderat, dan mampu merawat keberagaman bangsa di tengah ancaman ideologi radikal yang terus beradaptasi dengan zaman.
Oleh : Dedi Setiawan





