Menu

Mode Gelap
 

Mahasiswa Serbu Gedung DPRD, Bongkar Borosnya Wakil Rakyat Pandeglang

- Nusakata

16 Sep 2025 07:00 WIB


					Aksi demonstrasi yang digelar aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa untuk Rakyat (JAMUR) berlangsung ricuh di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Senin (15/9/2025) siang. Perbesar

Aksi demonstrasi yang digelar aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa untuk Rakyat (JAMUR) berlangsung ricuh di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Senin (15/9/2025) siang.

NUSAKATA.COM – Aksi demonstrasi yang digelar aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa untuk Rakyat (JAMUR) berlangsung ricuh di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Senin (15/9/2025).

Sekitar pukul 14.00 WIB, massa aksi yang terdiri dari IMM, GMNI, LMND, dan Forum BEM Pandeglang berhasil mendobrak pintu gedung dewan hingga masuk ke ruang sidang utama.

Aksi ini disebut sebagai bentuk kemarahan publik terhadap wakil rakyat yang dinilai lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang kesejahteraan masyarakat.

Ketua PC IMM Pandeglang, Anggi Sadewo, menegaskan bahwa gerakan ini menjadi peringatan keras bagi para anggota DPRD.

“Hari ini kami bersama rakyat berhasil mendobrak pintu DPRD Pandeglang, bukan hanya secara fisik, tetapi juga mendobrak kebekuan nurani wakil rakyat. DPRD harus menghapuskan seluruh tunjangan berlebihan, menghentikan perjalanan dinas yang menghamburkan uang rakyat, dan segera menggelar sidang istimewa. Jika tuntutan ini diabaikan, IMM bersama aliansi mahasiswa akan kembali dengan gelombang aksi yang lebih besar,” tegas Anggi.

Senada, Ketua LMND Pandeglang Asep Saepullah menilai tunjangan perumahan yang diterima Ketua, Wakil Ketua, maupun anggota DPRD tidak bermanfaat.

“Tunjangan perumahan itu sebaiknya dihapuskan. Anggaran besar yang digelontorkan jelas tidak berdampak pada rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Forum BEM Pandeglang Rapiudin menyampaikan kekecewaan mendalam. Ia menilai kebijakan menaikkan tunjangan justru menunjukkan ketidakpedulian DPRD terhadap kondisi rakyat.

“Di tengah masyarakat yang terjepit secara ekonomi dan pendidikan, DPRD malah merumuskan penaikan tunjangan. Ini bukti nyata mereka abai terhadap penderitaan rakyat,” katanya.

Adapun tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut antara lain:

  • Penghapusan tunjangan perumahan, transportasi, operasional, dan reses DPRD Pandeglang.

  • Penghentian perjalanan dinas ke luar kota yang tidak jelas manfaatnya.

  • Mendesak DPRD bersikap tegas terhadap persoalan daerah yang merugikan masyarakat.

  • Mendesak DPRD segera menggelar sidang istimewa untuk merevisi Perda terkait tunjangan dan perjalanan dinas.

Aksi ini juga menandai solidnya konsolidasi mahasiswa Pandeglang. Di bawah kepemimpinan Anggi Sadewo, IMM Pandeglang bersama aliansi JAMUR menyatakan akan terus berada di garis depan dalam mengawal aspirasi rakyat serta memastikan DPRD kembali menjalankan tugas sesuai amanah konstitusi.

Baca Lainnya

Pengerjaan Jalan Lingkungan Pavingblok Di Kadujajar Tanpa Pendamping Tenaga Teknis

17 November 2025 - 20:47 WIB

Apri Sumsel Resmi Kukuhkan APRI Lahat Wujudkan Destinasi Mancing Terbaik

16 November 2025 - 18:28 WIB

Ketika Air Naik, Kepedulian Jangan Tenggelam: Mahasiswa STKIP Syekh Manshur Galang Dana untuk Korban Banjir

15 November 2025 - 21:46 WIB

banjir pandeglang, aksi kemanusiaan, galang dana mahasiswa, respon bencana, solidaritas sosial, stkip syekh manshur

Menjelang Musda XI, Dukungan untuk Tb Agus Khotibul Umam Makin Kuat

15 November 2025 - 10:47 WIB

Delbed Widodo Silahturahmi Sekaligus Sholat Jum’at Bersama Masyarakat Kelurahan Bandar Jaya Lahat 

14 November 2025 - 17:49 WIB

Massa AAMPL Gelar Aksi Damai Di Kantor Bupati Lahat Desak Penyelesaian Sengketa Lahan Tambang

13 November 2025 - 23:22 WIB

Trending di Daerah