NUSAKATA.COM – Pasar tradisional selalu menjadi pusat kehidupan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali Pasar Sodong Desa Sindanghayu yang terletak di Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang.
Pasar ini tidak hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga simbol keberagaman dan interaksi sosial masyarakat sekitar.
Pasar Sodong telah menjadi bagian penting dari Kecamatan Saketi selama beberapa dekade. Awalnya, pasar ini hanya berupa tempat sederhana di tepi jalan utama yang menghubungkan Saketi dengan wilayah lain di Pandeglang.
Seiring waktu, pasar ini terus berkembang hingga menjadi salah satu pasar tradisional terbesar di kawasan tersebut.
Keberadaan Pasar Sodong yang terletak di jalur utama menuju kawasan pegunungan membuatnya menjadi tempat strategis untuk berbelanja.
Letaknya yang mudah diakses dari berbagai desa di sekitar Saketi menjadikan pasar ini ramai dikunjungi.
Pasar Sodong menawarkan berbagai macam komoditas, mulai dari kebutuhan pokok seperti beras, sayuran, dan daging, hingga produk kerajinan tangan lokal.
Hal ini menjadikannya tempat yang lengkap bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Suasana di Pasar Sodong sangat khas dengan hiruk-pikuk pedagang dan pembeli yang saling berinteraksi.
Suara tawar-menawar, aroma rempah-rempah, dan warna-warni barang dagangan menciptakan pengalaman yang menarik bagi para pengunjung.
Sebagai pusat perdagangan, Pasar Sodong memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian lokal.
Pasar ini menjadi tempat para petani, nelayan, pengusaha dan pengrajin lokal untuk memasarkan hasil produksi mereka langsung kepada konsumen.
Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Saketi yang menggantungkan pendapatannya pada Pasar Sodong.
Pasar ini memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pendapatan mereka.
Di tengah modernisasi, Pasar Sodong tetap mempertahankan tradisi lokal. Misalnya, ada hari pasar tertentu yang disebut “pasar kaget,” di mana pedagang dari luar daerah datang untuk menjajakan barang dagangan mereka.
Salah satu keunikan Pasar Sodong adalah tradisi “pasar kaget,” yaitu hari khusus di mana pedagang dari luar daerah datang untuk menjajakan barang dagangan mereka.
Tradisi ini menjadi momen istimewa yang dinantikan oleh masyarakat karena mereka dapat menemukan barang-barang dagangannya hanya di hari senin dan hari kamis.
Seperti pasar tradisional lainnya, Pasar Sodong juga menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan dengan minimarket modern, masalah kebersihan, dan keterbatasan fasilitas yang tersedia.
Pemerintah Kecamatan Saketi terus berupaya meningkatkan fasilitas di Pasar Sodong, seperti memperbaiki infrastruktur, menyediakan tempat sampah, dan mengedukasi pedagang tentang pentingnya kebersihan.
Selain sebagai pusat ekonomi, Pasar Sodong juga menarik perhatian wisatawan yang ingin merasakan pengalaman berbelanja di pasar tradisional.
Produk-produk khas daerah seperti kerajinan bambu dan makanan tradisional menjadi daya tarik tersendiri.
Salah satu produk unggulan Pasar Sodong adalah gula aren dan emping melinjo. Produk-produk ini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi juga mulai menembus pasar regional.
Pasar ini juga menjadi tempat interaksi sosial yang penting bagi masyarakat. Warga desa sering bertemu, berdiskusi, dan mempererat hubungan sosial mereka di sini.
Pada momen-momen tertentu seperti menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pasar Sodong menjadi semakin ramai. Permintaan akan pakaian baru, makanan khas, dan kebutuhan lainnya meningkat pesat.
Pasar ini juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Kecamatan Saketi dengan menyediakan bahan makanan segar yang berasal langsung dari petani lokal.
Meskipun mempertahankan unsur tradisional, Pasar Sodong juga mulai mengadopsi teknologi modern. Beberapa pedagang telah menggunakan pembayaran digital untuk memudahkan transaksi.
Di pasar ini, sering diadakan kampanye lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pasar.
Masyarakat Saketi berharap Pasar Sodong terus berkembang menjadi pasar yang lebih baik dengan fasilitas yang memadai, namun tetap mempertahankan identitas tradisionalnya.
Pasar ini juga dianggap sebagai salah satu warisan budaya lokal yang perlu dilestarikan. Tradisi dan kearifan lokal yang ada di pasar ini mencerminkan identitas masyarakat Saketi.
Pasar Sodong bukan sekadar tempat jual beli, melainkan simbol kehidupan sosial dan budaya masyarakat Kecamatan Saketi.
Dengan segala keunikannya, pasar ini terus menjadi denyut nadi rakyat ekonomi yang mendukung kehidupan warga sekaligus melestarikan tradisi lokal.***