NUSAKATA.COM – NU Online menyelenggarakan kegiatan Jurnalistik Filantropi di Pesantren Miftahul Huda, Bajing Kulon, Kroya, Cilacap, Jawa Tengah pada Sabtu pagi (24/5/2025). Acara ini menghadirkan jurnalis senior Andy Flores Noya, yang dikenal luas lewat acara Kick Andy.
Dalam sesi tersebut, Andy membagikan kisah hidupnya yang penuh tantangan. Ia tumbuh dalam keluarga miskin dan sempat putus kuliah.
Sejak kecil, ia menghadapi berbagai kesulitan, termasuk perpisahan orang tuanya saat ia berusia enam tahun dan harus hidup mandiri sejak SD. Pertemuan kembali dengan sang ayah baru terjadi saat ia berumur 13 tahun, bahkan wajah sang ayah sudah tak dikenalnya lagi.
Saat dewasa dan mulai memiliki penghasilan, Andy kembali diuji. Ia harus menanggung hidup delapan keponakannya karena kedua kakaknya meninggal dunia dan mengalami masalah keluarga.
Keadaan ini memaksanya keluar dari perguruan tinggi. Padahal sebelumnya, ia sudah disekolahkan di sekolah vokasi dengan harapan cepat bekerja.
Namun, kecintaannya pada dunia jurnalistik mendorongnya pindah ke Jakarta dan belajar di Sekolah Tinggi Publisistik.
Meski jalannya tak mudah, Andy mengaku bersyukur. Ia merasa bahwa semua penderitaan yang dilaluinya merupakan cara Tuhan membentuk dirinya.
Ia bahkan sempat merasa marah pada Tuhan, namun kini ia melihat semuanya sebagai bagian dari rencana besar.
“Aku bersyukur dengan hidupku, bersyukur punya guru yang menemukan bakatku. Dia adalah lentera jiwaku,” ujarnya.
Andy juga menceritakan tentang dampak program Kick Andy. Salah satu episodenya yang menampilkan sosok Buyung berhasil menghimpun dana Rp200 juta dari para penonton hanya dalam dua minggu.
Dana tersebut digunakan untuk membeli rumah dan ditabung, dengan pengawasan tokoh masyarakat setempat demi transparansi.
Melalui acara ini, Andy berharap bisa menginspirasi para jurnalis muda dari Jawa Tengah dan DIY untuk terus berjuang, berbagi, dan menjadi jurnalis yang memotivasi perubahan sosial.