PANDEGLANG | nusanews.co – Kondisi memilukan dialami pasangan suami-istri, Sudirman (63) dan Sukiah (58), di Kampung Manungtung Peuntas, RT 4 RW 2, Desa Cilabanbulan, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Rumah yang mereka tempati bersama 2 anaknya rusak, lapuk, dan nyaris ambruk.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi rumah panggung tersebut sangat mengenaskan. Bilik bagian dapurnya sudah koyak dan berlubang. Isi dapur pun terlihat dari luar. Sementara langit-langitnya yang dilapisi bilik juga telah lepas berjuntai.
Papan-papan penyangga rumah juga telah lapuk. Sudirman menuturkan, kerusakan tempat tinggalnya sudah berlangsung lama.
“Teu gaduh acis ngadangdosan (Kami tak punya uang untuk memperbaikinya),” kata Sudirman pada senin, 3 Juni 2024
Kondisi ekonomi keluarga Sudirman memang tak memungkinkan untuk memperbaiki kerusakan itu. Pria tua yang sering disapa Sudir hanya bertani di ladang orang lain, dengan berpenghasilan pas-pasan.
Di sisi lain, Sukiah cuma ibu rumah tangga yang sesekali membantu suaminya menambah penghasilan dengan berjualan Pecel Keliling. Sukiah mengatakan, upaya permohonan bantuan agar rumahnya diperbaiki sudah diajukan ke pemerintah. Namun, hingga saat ini, realisasi perbaikan tak kunjung terwujud. Kini, Sumarni kerap dihinggapi kekhawatiran rumahnya ambruk.
“Kulem sieun, sieun rungkad (Kalau tidur takut, takut rumah ambruk),” tuturnya.
Genting tempat tinggalnya bahkan sudah pernah berjatuhan sehingga bagian dalam rumah kemasukan air hujan. Jika sudah begitu, keluarga Sudirman terpaksa meriung di ruang tengah yang masih aman dari hujan. Sementara di kamar, mereka menampung hujan yang masuk itu dengan wadah tertentu.
Kekhawatiran Sudirman rumahnya roboh juga muncul kala hujan yang mengguyur disertai tiupan angin. Sudirman juga berharap pemerintah kabupaten Pandeglang menerima permohonan pengajuan realisasi perbaikan yang sebelumnya sudah di ajukan.
