NUSAKATA.COM – Gedung Serbaguna Syekh Manshur, STKIP Syekh Manshur dipenuhi atmosfer demokrasi yang hangat dan semangat partisipatif. Senin, (22/9/2025).
Ratusan mahasiswa dari berbagai semester-terutama semester 3, 5, dan 7-mengikuti Pemilihan Raya (Pemira) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk periode 2025–2026.
Mengangkat tema “Pemilu Mahasiswa Bukan Sekedar Ritual, Saatnya Demokrasi Kritis dan Progresif Berbicara”, Pemira tahun ini menjadi panggung penting bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan semangat demokrasi yang lebih substansial di lingkungan kampus.
Dari hasil verifikasi berkas dan persyaratan calon oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), hanya ada satu pasangan calon yang dinyatakan lolos sesuai ketentuan, yakni Komarudin sebagai presiden mahasiswa dan Bagas Agisna sebagai wakil presiden mahasiswa. Mereka maju sebagai paslon nomor urut 1 dan secara resmi melawan kotak kosong setelah beberapa calon lain dinyatakan gugur karena tidak memenuhi kelengkapan administrasi.
Ketua KPUM, Dandi Ramadhan, menegaskan bahwa seluruh proses berjalan transparan dan sesuai regulasi.
“Kami melakukan seleksi dengan objektif. Hanya satu pasangan calon yang memenuhi seluruh persyaratan administratif,” jelasnya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang diumumkan oleh KPUM, total suara yang masuk mencapai 378 suara. Dari jumlah tersebut:
– Komarudin–Bagas memperoleh 192 suara sah
– Kotak kosong memperoleh 39 suara sah
– Suara tidak sah sebanyak 147
Dengan hasil tersebut, pasangan Komarudin–Bagas menang telak atas kotak kosong dan secara otomatis ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden mahasiswa STKIP Syekh Manshur periode 2025–2026.
Dalam pidato kemenangannya, Komarudin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para mahasiswa.
“Kemenangan ini adalah amanah. Kami tidak hanya membawa janji, tapi akan bekerja untuk perubahan yang nyata. BEM harus menjadi rumah bersama bagi seluruh mahasiswa, tempat suara-suara kritis dan ide-ide progresif bisa tumbuh,” ujarnya penuh semangat.
Dengan partisipasi aktif mahasiswa, penyelenggaraan yang jujur dan terbuka, serta semangat perubahan dari calon terpilih, Pemira kali ini menjadi tonggak penting dalam membangun budaya demokrasi yang sehat dan kritis di STKIP Syekh Manshur.





