Menu

Mode Gelap
 

KOLASE: Kasus Kematian Penambang Cihara Jangan di Peti Es Kan 

- Nusakata

5 Aug 2025 22:44 WIB


					KOLASE: Kasus Kematian Penambang Cihara Jangan di Peti Es Kan (Ist) Perbesar

KOLASE: Kasus Kematian Penambang Cihara Jangan di Peti Es Kan (Ist)

NUSAKATA.COM – Krimsus Polres Lebak diminta serius tangani kasus kematian penambang batubara ilegal yang terjadi di Kecamatan Cihara beberapa hari kemarin. Pasalnya, hal ini dikarenakan seringkali terjadi kematian di wilayah pertambangan batubara Cihara namun tidak jelas tindaklanjutnya. Selasa, (5/8/2025)

Hal dikatakan Koalisi Lebak Selatan (KOLASE) yang menganggap APH dan pihak terkait mandul menghadapi bos-bos batubara ilegal di lahan Perum Perhutani Kecamatan Cihara.

“Kami bingung pihak APH, Perum Perhutani kok seperti tutup mata dan tidak serius menangani adanya korban jiwa di wilayah tambang batubara yang jelas-ilegal. Kami khawatir kejadian kemarin seperti yang sudah-sudah, tidak ada tindak lanjut seperti di peti es kan,” ujar Iyan pengurus KOLASE dari unsur LSM LP KPK.

KOLASE pun meminta Polda Banten mengambil alih jika Polres Lebak tidak mampu mengungkap kasus kematian tersebut.

“Marwah instusi Polri jangan sampai dirusak, karena jujur saja isu bola liar seperti pertambangan batubara ilegal dibekingi oknum-oknum APH dan pihak terkait sudah mencuat. Kalau Polres Lebak tidak mampu, kita minta Polda Banten segera ambil alih. Agar Marwah instusi Polri terjaga,” ungkap Apih Asep pengurus KOLASE.

KOLASE pun meminta pihak Polres Lebak gelar perkara hingga konferensi pers, untuk mengungkap kasus kematian penambang di Cihara, pasalnya beragam versi penyebab kematian dapat dipastikan jika pihak kepolisian yang mengungkap berdasarkan hasil penyelidikan.

“Kita minta gelar perkara dan konferensi pers, jika memang disebabkan tersengat listrik, ini dapat ditindaklanjuti dengan pemeriksaan pihak PLN. Lalu unsur pidana juga jika ada bos batubara yang mengurus di lobang batubara tersebut kita minta tetapkan sebagai tersangka. Karena bagaimanapun tambang ilegal merupakan perbuatan melawan hukum,” ujar Oji menambahkan, pengurus KOLASE dari unsur media.

Sementara itu, aktivis Lebak Selatan yang juga merupakan warga Kecamatan Cihara, Ahmad rohani, mengatakan pentingnya bagi Pemerintah segera mencari solusi terkait pertambangan batubara. Menurutnya seringkali terjadi kematian penambang menjadi bahan evaluasi untuk mencari solusi.

“Seringkali terjadi kematian penambang di wilayah batubara harusnya membuat pemerintah evaluasi untuk mencari solusi terbaik,” Ungkapnya.

Menurutnya, Ini berhubungan dengan nyawa manusia loh, artinya sampai menimbulkan korban jiwa. Pentingnya suatu tambang itu legal, agar jika terjadi seperti ini jelas pertanggung jawabannya kepada korban.

“Nah ini kan ilegal, pastinya main belakangan kucing-kucingan dengan APH dan pihak terkait seperti Perum Perhutani, bagaimana bisa bertanggung jawab kepada yang korban jiwa, karena tentunya beresiko. Bupati Lebak atau pemerintah jangan cuma duduk dikursi saja, seharusnya melek dan mencari solusi, kalau mau ya bantu dilegalkan, kalau ga ya tutup sesuai aturan.” Terangnya. ***

Baca Lainnya

Khoerul Muslim Terpilih Sebagai Ketua Umum PC PMII Pandeglang 2025-2026

13 October 2025 - 15:27 WIB

Bangunan Waralaba di Cisata Dipertanyakan Izinnya, Warga Sekitar Protes

13 October 2025 - 13:04 WIB

Formatur Karang Taruna Pandeglang Gelar Rapat Penyusunan Kepengurusan, Siap Songsong Indonesia Emas 2045

13 October 2025 - 10:07 WIB

Bupati Lahat Respon Azhar Fajri Pasien Hemodialisa 

12 October 2025 - 19:49 WIB

Implementasi Perusahaan Perkebunan, Wabup Lahat Ajak Perusahaan Berkontribusi

12 October 2025 - 08:07 WIB

Diduga Ada Monopoli Kontraktor Pada Proyek Dinas PUPR Provinsi Banten

7 October 2025 - 16:35 WIB

Trending di Daerah