Menu

Mode Gelap
 

Koalisi Mahasiswa Demokrasi Indonesia Soroti Problematika Makan Bergizi Gratis: Efektif atau Tidak?

- Nusakata

30 Sep 2025 20:18 WIB


					Makan Bergizi Gratis, Koalisi Mahasiswa, politik anggaran, pendidikan Indonesia, masalah gizi, efektivitas program Perbesar

Makan Bergizi Gratis, Koalisi Mahasiswa, politik anggaran, pendidikan Indonesia, masalah gizi, efektivitas program

NUSAKATA.COM-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah tampaknya lebih diarahkan sebagai alat peningkatan citra politik ketimbang benar-benar menyelesaikan persoalan gizi dan pendidikan di Indonesia. Alih-alih menjadi solusi, program ini berisiko menimbulkan pemborosan, inefisiensi, hingga praktik korupsi yang justru merugikan masyarakat.

Pertama, dari sisi anggaran, MBG diperkirakan menghabiskan triliunan rupiah setiap tahun. Jumlah tersebut sangat besar, namun tidak diiringi dengan perhitungan yang jelas dan akuntabel. Pertanyaan mendasar muncul: bagaimana makanan diperoleh, siapa yang memastikan kualitasnya, dan siapa yang bertanggung jawab atas distribusinya? Tanpa pengawasan ketat, program ini berpotensi menjadi ladang keuntungan bagi pihak tertentu, sementara anak-anak tetap menerima makanan dengan kualitas rendah.

Kedua, dari segi konsep, program ini tampak kurang matang. Banyak sekolah di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) bahkan tidak memiliki dapur, akses air bersih, ataupun tenaga kerja yang memadai untuk menyiapkan makanan. Siapa yang menjamin makanan tersebut aman dikonsumsi? Apakah pemerintah telah menyiapkan mekanisme untuk memastikan keamanan pangan di daerah terpencil? Jika tidak, risiko yang muncul justru serius: makanan basi, keracunan massal, atau pelaksanaan program yang hanya sekadar formalitas.

Ketiga, aspek distribusi yang adil juga patut dipertanyakan. Ada kemungkinan wilayah maju memperoleh pelayanan memadai, sedangkan daerah tertinggal kembali terabaikan. Padahal, tujuan utama program ini adalah membantu mereka yang paling membutuhkan.

Hal yang paling dikhawatirkan adalah dominasi perusahaan besar dalam pengadaan makanan. Alih-alih memberdayakan petani lokal, nelayan, atau usaha kecil dan menengah, proyek berskala besar semacam ini berpotensi dikuasai vendor yang memiliki koneksi politik. Jika itu yang terjadi, niat mulia untuk meningkatkan gizi anak-anak hanya akan bergeser menjadi ajang memperkaya kelompok tertentu.

Baca Lainnya

Ribuan Ton Jagung Dikirim Serentak, Gibran Turun Langsung ke Lapangan

9 October 2025 - 11:10 WIB

Ribuan Ton Jagung Dikirim Serentak, Gibran Turun Langsung ke Lapangan

Dua aktivis Global Sumud Flotilla Asal Indonesia Kembali ke Tanah Air

7 October 2025 - 19:34 WIB

Ketua Umum UAR Mendukung Penuh Misi Global Sumud Flotilla

30 September 2025 - 15:25 WIB

AJI Jakarta Gelar Pelatihan Keamanan Fisik & Digital untuk Pers Mahasiswa hingga Homeless Media

6 September 2025 - 22:36 WIB

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar pelatihan keamanan fisik dan digital bagi Pers Mahasiswa, Jurnalisme Warga, hingga pekerja Homeless Media di Hotel Le Semar, Kota Serang, pada Sabtu (6/9/2025).

Aliansi DEMA PTKIN Bertemu Pemerintah di Istana Negara, Ini yang Disampaikan

5 September 2025 - 15:48 WIB

DEMA PTKIN Gelar Istighosah dan Doa Bersama: Doa Rakyat untuk Kedaulatan Bangsa

2 September 2025 - 23:13 WIB

DEMA PTKIN Gelar Istighosah dan Doa Bersama: Doa Rakyat untuk Kedaulatan Bangsa. Dok (Ist)
Trending di Nasional