PANDEGLANG – Harga beras di pasaran tengah meningkat sejak berapa bulan terakhir. Hal ini disebabkan berkurangnya pasokan yang merupakan dampak dari fenomena kekeringan. 29/12/2023
Kekeringan yang terjadi fenomena El nino menyebabkan penurunan produksi beras disejumlah wilayah, termasuk di Patia Pandeglang Banten. Tepatnya di Desa Simpang Tiga.
Otomatis, bahan pokok itu mulai naik sehingga membuat sebagian warga sekitar beralih mengonsumsi Sagu (Sagu Aren) untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya.
Rukmanah (36) warga Desa Simpang Tiga Patia mengatakan, akibat dampak musim yang ekstrim kemarau panjang hingga desember ini, terpaksa keluarganya harus terbiasa sarapan pagi dengan mengonsumsi sagu sebagai makanan pengganti beras.
“Kami di tengah El Nino hanya satu kali mengonsumsi nasi, karena pagi hari cukup makan olahan sagu.” keluh Yayah. Jum’at (29/12/2023).
Ia mengaku, sagu itu diolah menjadi kue, aci pentol. Sehingga bisa mengurangi konsumsi beras.
Melihat kondisi seperti itu, Pemerintah Kabupaten Pandeglang belum menetapkan status darurat meski kekeringan dan krisis air bersih mulai dirasakan warga.
Sehingga, warga tidak bisa cocok menanam terutama menanam padi, setidaknya 50 hektare sawah di wilayah ini mengalami gagal tanam.
Miftahudin (23) Warga Desa Simpang Tiga Mengatakan “biasanya di Desa Simpang Tiga, panen padi itu bisa dua sampai tiga kali dalam setahun, tapi untuk tahun ini hanya panen satu kali. Paska februari 2023 mulai kering sampai sekarang di desa kami, setelah itu kering melanda.” kata miftah
Warga berharap, pemerintah segera mencari solusi, agar kebutuhan pokok warga patia terbantu, karena menggarap sawah masih lama.
” kami berharap pemerintah ada sebuah solusi yang nyata untuk kami sebagai warga.” Tutupnya