Menu

Mode Gelap
 

Keistimewaan Malam Jumat Atau Hari Jumat

- Nusakata

28 Nov 2024 17:46 WIB


					Keistimewaan Hari Jumat Menurut sejarah islam (Gambar : Trbunkaltim) Perbesar

Keistimewaan Hari Jumat Menurut sejarah islam (Gambar : Trbunkaltim)

Nusakata.com – Hari Jum’at adalah dimana banyak menjadi hari istimewa bagi umat muslim. Hari yang paling istimewa dari jumlah hari yang ada.

Dari segi penamaan, kata “Jum’at” Qomus Al-Lughoh Al-Arobiyah Al-Ma’ashir dapat dibaca dalam tiga bentuk: Jumu’ah, Jum’ah, dan Juma’ah, yang berarti berkumpul.

Sementara hari-hari lain memiliki makna yang mirip dengan urutan angka hari dalam sepekan.

Ahad (hari pertama), Isnain (hari kedua), tsulatsa (hari ketiga), arbi’a (hari keempat) dan khomis (hari kelima), serta sabt yang berakar kata dari sab’ah (hari ketujuh).

Hari Jum’at mendapatkan julukan Sayyidul Ayyam, atau rajanya hari. Dengan kata lain, Jum’at menduduki posisi paling utama di antara hari-hari lainnya dalam sepekan.

Al-Imam al-Syafi’i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin Ubadah sebuah hadits:

Rajanya hari di sisi Allh adalah hari Jum’at. Ia lebih agung dari pada hari raya Kurban dan hari raya Fitri. Di dalam Jum’at terdapat lima keutamaan. Pada hari Jum’at Allh menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi.

Pada hari Jum’at pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jum’at terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allh mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrohim.

Hari kiamat juga terjadi di hari Jum’at. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jum’at.

Keistimewaan lain malam Jum’at yaitu

Pada malam itu arwah atau ruh yang sudah meninggal berkesempatan mengunjungi rumahnya di dunia.

Dalam kitab I’anatutholibin Juz II ada kisah arwah yang datang kerumahnya di dunia menengok aktivitas keluarganya:

Keterangan dari hadits bahwa, arwah orang-orang Mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali.

Wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku.

Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat.

Kasihanilah kami, maka Alloh akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku. ***

 

sumber : Kajian Islam Dan Sejarah

Baca Lainnya

KKM Kelompok 21 Universitas Primagraha Gelar Program CALISTUNG untuk Anak-Anak di Desa Pipitan

5 July 2025 - 16:35 WIB

SPBU 34-42210 Sodong dan Karyawan Bagikan 648 Botol Air Mineral di Momen Jumat Berkah

4 July 2025 - 13:08 WIB

Puisi Jalaludin Rumi “Cinta dalam Diam”

4 July 2025 - 11:22 WIB

CV. Falaha Dahril Diapresiasi Warga Kampung Sawit Dua, Desa Taman Sari

1 July 2025 - 06:17 WIB

PC IPNU IPPNU Pandeglang Gelar Turba Ke-4 di Kecamatan Cisata, Perkuat Sinergi Organisasi Pelajar NU

29 June 2025 - 19:49 WIB

Semarak 1 Muharram 1447 H, Langit Cigadung Mandiri Dihiasi Cahaya Doa dan Sholawat

29 June 2025 - 13:05 WIB

Trending di Religi