Nusakata.Com – Ketika langkah mu tersendat dan pikiran mu berduka.
Jangan kau biarkan kertas suci mu di gambar oleh pena lain.
Biarkan warna-warna mu ber hamburan.
Tidak ada ketakutan yang hakiki kepada sesama umat manusia,yang ada hanyalah menghargai dengan cara yang bijak.
Bukan rumput yang di injak,tapi duri yang terlihat kecil berdampak.
Senada tapi tak sama.
Itulah manusia.
Apik dan lantang, enggaan diprakarsai seperti sahdunya air ber cucuran.
Pandeglang, 21 September 2024.
Muktaf