NUSAKATA.COM – Karang Taruna adalah Organisasi Kepemudaan yang dibentuk dalam bentuk kerja sosial ditingkatnya. Selain daripada itu, Karat Taruna juga mempunyai peran penting dalam membangun kepemudaan untuk menaungi kinerja sosialnya.
Biasanya, Karang Taruna melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial seperti Event, Hiburan, Pentas Seni, Kegiatan agustusan dan Peringatan Hari Besar Nasional atau Peringatan Hari Besar Keagamaan lainnya, yang memiliki peran penting dalam bentuk penggagasan.
Muhriz, Ketua Karang Taruna Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang menilai persoalan Karang Taruna yang saat ini akan menjadi terpecah belah kepengurusan. Ia menganggap, entah memiliki irisan dari mana sampai akan ada pelaksanaan Temu Karya atau pemilihan ketua tinggkat Kabupaten.
“Padahal kita kemarin sudah menyepakati pergantian pengurus yang dilaksanalan di Hotel Wira Carita yang dihadiri puluhan dari Pengurus tingkat Kecamatan,” ungkapnya Muhriz saat dipintai tanggapan. Kamis, (16/10/2025).
Dipertanyakannya, ia menganggap adapun yang akan nanti melakukan Temu Karya, ia menganggap bahwa hal itu bukan substansi yang sesuai prosedural.
“Silahkan baca kembali Anggatan Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman lainnya,” Jelasnya.
Kata Muhriz, Karang Taruna bukan alat Politik Praktis dan kepentingan kekuasaan. Muhriz menginginkan untuk satu padu, tidak ada kepentingan kelompok atau golongan, apalagi kekuasaan.
Ia menginginkan Karang Taruna kedepan jauh lebih maju. Ia pun tidak berpihak kesana kemari, bahkan dianggapnya untuk memperbaiki tatanan yang ada agar pemuda dipandeglang satu lewat Karang Taruna.
“Karang Taruna adalah wadah kepemudaan yang setingkatnya dalam kepentingan sosial. Yang harus pula mendukung program pemerintah,” tambahnya.
Terpisah, Romi, Pengurus Karang Taruna Kabupaten Pandeglang menjelaskan, Karang Taruna tahun ini menurutnya cukup menarik.
“Dimana Karang Taruna yang seharusnya pokus terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS, kali ini justru terjadi dinamika dalam temu karya karang taruna kabupaten pandeglang,” Ungkapnya.
Lanjutnya, Dimana ada pihak-pihak yang tidak puas dengan terjadinya Temu karya ke IV ini.
Diungkapkannya, Secara pribadi sangat senang dengan dinamika ini, berarti sangat banyak sekali orang-orang yang ingin berbuat kebaikan untuk sesama.
“Namun menyikapi dinamika ini, Temu Karya telah usai. Karna sudah sesuai dengan PD/PRT dan PO Karang Taruna. Bahkan sesuai pula dengan Permensos 25/2019 dan Permensos 9/2025 terbaru,” sambungnya.
Kata Romy, nahkoda baru telah terpilih. Lebih baik mari sama-sama besarkan Karang Taruna, mari berbicara dengan hati yang terbuka, komunikasi adalah kunci untuk membuka pintu pemahaman dan menyelesaikan konflik.
“Karna ada pepatah mengatakan, kita tidak bisa mengubah masa lalu. Tapi kita bisa memilih bagaimana kita menghadapi hari ini dan masa depan,” paparnya.