NUSAKATA.COM – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) KH. Abdul Kabier kembali menggelar kegiatan kajian rutin yang membahas kitab klasik Fathul Qorib. Kegiatan tersebut berlangsung di Sekretariat PMII STAI KH. Abdul Kabier, Kamis (30/10/2025).
Kajian ini menjadi agenda rutin yang digelar PMII sebagai bagian dari upaya memperkuat tradisi intelektual dan spiritual di kalangan mahasiswa. Dalam kegiatan kali ini, Fathul Qorib dibedah secara mendalam oleh Ijaludin, selaku Ketua Bidang Keagamaan PMII Komisariat STAI KH. Abdul Kabier, yang menjadi narasumber utama.
Dalam pemaparannya, Ijaludin menjelaskan bahwa Fathul Qorib merupakan salah satu kitab fiqih penting yang banyak dipelajari di pesantren dan lembaga pendidikan Islam.
Menurutnya, memahami kitab tersebut tidak hanya penting untuk memperkaya wawasan keagamaan, tetapi juga untuk membentuk sikap moderat dan beradab di tengah kehidupan sosial mahasiswa.
“Fathul Qorib mengajarkan bukan hanya tentang hukum ibadah, tetapi juga tentang adab dan nilai-nilai kehidupan yang sejalan dengan prinsip Islam rahmatan lil‘alamin,” ujar Ijaludin dalam sesi kajian.
Sementara itu, Ketua PMII Komisariat STAI KH. Abdul Kabier, Firman Nurhakim, menuturkan bahwa kajian rutin ini merupakan bentuk komitmen PMII dalam mencetak kader yang berilmu, berakhlak, dan berintegritas.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan semangat belajar dan tradisi keilmuan di kalangan mahasiswa. Kajian kitab menjadi salah satu cara kami untuk menyeimbangkan antara penguatan intelektual dan spiritual,” kata Firman.
Firman menambahkan, PMII STAI KH. Abdul Kabier berencana menjadikan kajian kitab ini sebagai program berkelanjutan agar kader PMII dapat memahami literatur keislaman secara lebih mendalam. Selain menjadi ruang belajar, kegiatan ini juga diharapkan mempererat hubungan antar anggota dan memperkuat semangat kebersamaan di tubuh organisasi.
“Kegiatan kajian rutin ini dihadiri oleh sejumlah kader dan anggota PMII dari berbagai jurusan di STAI KH. Abdul Kabier,” Pungkasnya.
Acara berlangsung dengan khidmat dan interaktif, diakhiri dengan diskusi terbuka mengenai penerapan nilai-nilai fiqih dalam kehidupan mahasiswa sehari-hari. (Sn)

 
				
			
					




 
 
			 
 
			 
 
			 
 
			 
 
			