Menu

Mode Gelap
 

Jelang Idul Fitri Bencana Masih Landa Sejumlah Wilayah, BNPB Imbau Masyarakat Selalu Siaga Perjalanan

- Nusanews.co

26 Mar 2025 07:34 WIB


					Jelang Idul Fitri Bencana Masih Landa Sejumlah Wilayah, BNPB Imbau Masyarakat Selalu Siaga Perjalanan Perbesar

NUSAKATA.COM – Beberapa hari menjelang hari raya Idul Fitri 1446/2025 bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kecang masih melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Masyarakat diimbau selalu siaga dan antisipasi terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi dalam perjalanan mudik dan balik lebaran.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membarui data bencana pada Selasa 25 Maret 2025 sebagai berikut:

Lokasi pertama Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah: Bencana Banjir menggenangi 20 unit rumah milik 20 kepala keluarga yang berada di Desa Lintidu, Kecamatan Paleleh sejak Senin (24/3) sore hari waktu setempat.

Banjir setinggi 50 centimeter terjadi pasca hujan deras mengguyur dan meluapnya debit air sungai ini, menyebabkan satu unit jembatan trans Sulawesi mengalami kerusakan.

Kejadian ini tidak berlangsung lama, kurang dari enam jam banjir sudah surut dan warga telah bahu membahu lakukan pembersihan material lumpur. Sementara itu BPBD Kabupaten Buol terus lakukan koordinasi dan pemantauan serta mengimbau warga agar tetap bersiaga dikarenakan hujan masih terjadi di wilayah tersebut.

Peristiwa berikutnya masih berada di Provinsi Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Morowali Utara. Banjir terjadi akibat Sungai Laa tidak sanggup menampung hujan deras yang melanda wilayah tersebut, sehingga meluap ke permukiman warga pada Senin.

Wilayah terdampak antara lain Desa Bunta Kecamatan Petasia Timur, Desa Sampalowo dan Desa Moleono Kecamatan Petasia Barat. Sebanyak 210 kepala keluarga warga di tiga desa tersebut dilaporkan mengalami dampak dari banjir, sementara itu tiga kepala keluarga memilih mengungsi ke tempat lebih aman yaitu Balai Desa Bunta.

BPBD Kabupaten Morowali Utara hingga kini masih berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan di lokasi kejadian, kondisi terkini ketinggian air mencapai 100 centimeter.

Sebelumnya, banjir dan tanah longsor yang sempat melanda Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara pada Jumat (21/3) sudah surut total pada Senin lalu. Banjir tercatat sempat menggenangi Kecamatan Tumpaan, Amurang Barat, Tatapaan dan Tenga.

Sedikitnya 153 kepala keluarga dan 153 unit rumah terdampak. BPBD setempat saat kejadian langsung menuju lokasi untuk lakukan penanganan dan pemberian bantuan logistik.

Sementara itu untuk peristiwa longsor, berdampak pada 13 kecamatan dan 61 kepala keluarga serta 61 unit rumah warga. Hingga kini BPBD Kabupaten Minahasa Selatan masih lakukan penanganan dan berkoordinasi bersama aparat terkait untuk menjalankan langkah-langkah selanjutnya.

Lokasi kedua Nusa Tenggara Timur. Banjir yang terjadi sejak Sabtu (22/3) yang lalu di Kabupaten Lembata dilaporkan telah surut pada hari Senin.

Banjir ini selain menggenangi 12 unit rumah, juga merendam 38 hektar lahan pertanian dan perkebunan. Lokasi terdampak ialah Desa Tapolangu di Kecamatan Lebatukan dan Desa Nilanapo di Kecamatan Omesuri.

BPBD setempat bersama masyarakat melakukan pembersihan material lumpur dan pasir akibat yang terbawa saat banjir terjadi.

Mengingat hujan dengan intensitas sedang dan lebat diserta angin kecang diperkirakan masih berpotensi terjadi dalam pekan terakhir Maret 2025 di beberapa wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, masyarakat khususnya para pemudik diimbau agar selalu siaga dan mengantisipasi segala sesuatu yang dapat menghambat perjalanan libur lebaran.

BNPB juga mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar rutin membersihkan drainase dan sungai supaya aliran air lancar, tidak sampai meluap.

Kemudian bagi wilayah yang sedang dilanda angin kencang, agar masyarakat tidak berlindung di dekat pohon yang lapuk dan papan reklame, dikhawatirkan akan tertimpa akibat angin kencang yang menerjang.

Bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik hingga berwisata bersama keluarga, diharapkan selalu memantau prakiraan cuaca serta mengetahui apakah wilayah yang dilalui adalah daerah rawan atau berpotensi terjadi bencana melalui petugas SAR di Posko-Posko Pengangamanan Mudik Lebaran atau media sosial.

Selain itu para pemudik juga diimbau mencatat nomor-nomor penting jika suatu saat mengalami keadaan darurat di tempat yang asing. (Al Mujahid)

Baca Lainnya

Mahasiswa KKN UGM Terlibat Kecelakaan Long Boat di Maluku Tenggara, Satu Orang Dilaporkan Meninggal

1 July 2025 - 22:34 WIB

Presiden LIRA Andi Syafrani Soroti Satgas Ormas Bermasalah

28 June 2025 - 17:54 WIB

Menteri Komunikasi Dan Informasi Digital Republik Indonesia, Blank Spot Dan Sinyal Lemah            

26 June 2025 - 14:57 WIB

Kasus Lahan Sport Center Banten Mangkrak di Kejati Banten, Mahasiswa Desak Kejagung Ambil alih

26 June 2025 - 14:35 WIB

Hilang Kendali, Mobil Fortuner Tabrak Pejalan Kaki — Korban Tewas di Tempat

25 June 2025 - 07:47 WIB

STKIP Syekh Manshur Gelar DIKLAT KKN: Dorong Transformasi Sosial dan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal

24 June 2025 - 14:15 WIB

Trending di Daerah