NUSAKATA.COM – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Syeikh Yakhsyallah Mansur menyatakan penyerbuan pemukim ilegal Yahudi dengan kawalan militer zionis Israel ke komplek Masjidil Aqsa pada 3 Agustus 2025 merupakan kezaliman terbesar atas sesama manusia dan agama.
“Tidak ada kezaliman yang lebih besar daripada menyerang masjid dengan merusaknya dan menimbulkan ketakutan terhadap orang-orang yang mencari kedamaian dengan beribadah di dalamnya,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur dalam keterangan tertulis yang diterima media, Jum’at (8/8/2025).
Memperkuat pernyataannya, Imaam Yakhsyallah Mansur mengutip firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Surat Al-Baqarah ayat 114 yang artinya:
“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (mesjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”
Menurut Imaam, penyerbuan yang dilakukan lebih dari 3000 orang dan dipimpin langsung oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir itu merupakan penyerangan terhadap kaum muslimin sedunia, bahkan penentangan terhadap Tuhan Penguasa Semesta Alam.
Tindakan tersebut menjadi bukti nyata bahwa pemerintah penjajahan zionis Israel adalah teroris dunia paling brutal. Mereka tidak saja memprovokasi kaum muslimin pemilik situs suci Masjid Al-Aqsa tapi juga melanggar hukum internasional, keadilan dan merusak keamanan beribadah sebagai hak asasi manusia.
Penyerbuan terhadap Masjid Al-Aqsha merupakan bagian dari rangkaian kejahatan yang terencana zionis Israel, termasuk perampasan tanah, pembunuhan, pembantaian, genosida warga Gaza, hingga penistaan terhadap wanita dan anak-anak.
Berdasarkan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum internasional yang dilakukan zionis Yahudi Israel tersebut, Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengimbau para pemimpin negara dan umat manusia sedunia untuk mengambil langkah tegas, di antaranya:
• Mengutuk dan mengucilkan pemerintah Zionis Israel dari pergaulan dunia.
• Menyeret para petinggi Zionis ke mahkamah internasional dan segera mengeksekusi keputusannya.
• Melancarkan aksi boikot, divestasi, dan sanksi terhadap produk-produk Israel beserta pendukungnya.
• Memutus hubungan diplomatik dan menghentikan proses normalisasi dengan Israel.
Jama’ah Muslimih (Hizbullah) juga mendesak lembaga internasional seperti PBB, OKI, Uni Eropa, dan Liga Arab agar berhenti bersikap hipokrit dan tidak takut mengambil tindakan nyata terhadap kejahatan zionis Israel.
“Ingatlah tindakan pengecut kalian akan dicatat sejarah dan abadi dalam ingatan kemanusiaan tentang aib terbesar karena membiarkan semua kebiadaban yang irrasional itu terjadi di depan mata dunia yang beradab,” tegas Imaam Yakhsyallah Mansur.
Lebih lanjut, Jama’ah Muslimin memberikan dukungan penuh kepada umat Islam di Palestina agar tetap bersatu mempertahankan Masjid Al-Aqsha, sekaligus mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk konsisten melaksanakan amanat konstitusi dalam mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan melindungi situs suci umat Islam tersebut.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) juga mengajak seluruh umat Islam di dunia untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan terus berdoa memohon pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala untuk segera terbebaskannya Masjid Al-Aqsha dari cengkeraman penjajahan Zionis Israel.
Menurut laporan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, zionis Yahudi Israel telah melakukan penyerangan sebanyak 23 kali ke Masjid Al-Aqsa sepanjang Juli 2025.(AM)