NUSAKATA.COM— Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUS) Provinsi Banten menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Ulang Tahun ke-25 Provinsi Banten di kawasan Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Serang, Sabtu (24/10/2025).
Aksi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Banten ini menyoroti berbagai persoalan daerah, di antaranya ketimpangan pendidikan, eksploitasi sumber daya, pengangguran, infrastruktur yang belum merata, hingga layanan kesehatan yang dinilai masih rendah.
Koordinator BEM NUS Banten dalam orasinya menyampaikan bahwa setelah dua puluh lima tahun berdiri, Provinsi Banten masih menghadapi berbagai persoalan mendasar yang belum terselesaikan, terutama di sektor pendidikan dan pembangunan.
“Hari ini kita melihat Provinsi Banten telah memasuki usia 25 tahun. Namun, kami mengkaji sejumlah isu belakangan ini yang belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Bidang pendidikan, yang seharusnya menjadi prioritas, justru masih jauh dari kata layak,” ujar Koordinator BEM NUS Banten di hadapan massa aksi.
Ia juga menyoroti dugaan praktik korupsi di sejumlah sekolah serta kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai.
“Kami menemukan indikasi penyimpangan anggaran pendidikan di beberapa sekolah yang hingga kini belum ada kejelasan. Selain itu, masih banyak fasilitas pendidikan yang rusak dan belum diperbaiki, terutama di daerah pelosok,” tambahnya.
Mahasiswa turut menyoroti masalah lingkungan dan pembangunan infrastruktur yang belum terealisasi secara merata di berbagai kabupaten.
“Kita semua tahu masih banyak pembangunan yang belum terealisasi, termasuk di sektor lingkungan dan infrastruktur dasar yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Provinsi Banten, H. Fahmi Hakim, S.E., turun langsung menemui massa aksi. Ia mengapresiasi langkah mahasiswa yang terus mengawal isu-isu publik, serta menegaskan komitmen DPRD dalam menindaklanjuti berbagai persoalan yang disampaikan.
“Kami menerima apa yang disampaikan teman-teman mahasiswa. Saat ini kami sedang membahas beberapa perda penting, salah satunya Perda Lingkungan dan Perda Pendidikan. Dalam proses pembahasan, kami akan melibatkan elemen mahasiswa agar perda ini benar-benar mewakili kebutuhan masyarakat,” ujar Fahmi.
Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa DPRD telah melakukan konsultasi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Andra Soni, untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah.
“Untuk persoalan infrastruktur, saya sudah beberapa minggu lalu berkonsultasi langsung dengan Pak Gubernur Andra Soni agar segera merealisasikan sejumlah proyek yang tertunda, terutama di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, di mana banyak jalan yang belum diperbaiki,” jelasnya.
Selain itu, Fahmi menegaskan bahwa persoalan pendidikan juga menjadi perhatian utama DPRD bersama Pemerintah Provinsi.
“Tadi sebelum rapat paripurna, kami juga sudah menyampaikan kepada Pak Gubernur mengenai masalah pendidikan. Kami akan mencari solusi terbaik agar problematika yang disampaikan masyarakat dan mahasiswa bisa segera ditangani secara konkret,” ucapnya.
Fahmi menutup dengan menyatakan bahwa DPRD akan terus memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah dan mahasiswa untuk mewujudkan Banten yang lebih maju dan merata.
Aksi mahasiswa berlangsung tertib dengan pengawalan dari aparat kepolisian setempat.