NUSAKATA.COM – Harga emas dunia mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Pada Senin (28/7/2025), harga logam mulia tersebut turun sebesar 0,66% ke posisi US$ 3.314,04 per troy ons, dengan akumulasi penurunan sekitar 3,4% dalam empat hari terakhir.
Menurut Dendi Ramdani, Kepala Riset Industri & Regional Bank Mandiri, penurunan harga emas ini dipengaruhi oleh menurunnya ketidakpastian global, terutama terkait kemajuan dalam negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan sejumlah mitra dagangnya.
“Ada perkembangan positif dari pembicaraan dagang antara AS dan Eropa. Sementara dengan China, negosiasi masih berlangsung, namun telah disepakati perpanjangan selama 90 hari. Emas sangat peka terhadap ketidakpastian. Ketika ketegangan geopolitik atau ekonomi meningkat, harga emas biasanya naik. Saat ini tensinya mulai mereda, jadi koreksi harga merupakan hal yang wajar,” jelas Dendi pada Selasa (29/7/2025).
Ia menambahkan bahwa menurunnya tekanan global membuat investor mulai mengurangi kepemilikan terhadap aset safe haven seperti emas.
Sebelumnya, harga emas sempat melejit akibat meningkatnya ketegangan global, termasuk konflik di Ukraina, situasi di Timur Tengah, serta kebijakan tarif tinggi dari Donald Trump yang memicu kekhawatiran akan resesi dunia.
“Lonjakan harga emas sebelumnya didorong oleh tingginya ketidakpastian global, seperti konflik Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, hingga proteksionisme Trump. Investor kala itu memilih emas sebagai lindung nilai. Namun kini, prospek ekonomi global membaik sehingga investor mulai meninggalkan aset safe haven,” pungkasnya. ***