NUSAKATA.COM – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pandeglang mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang membatalkan kerja sama pengelolaan sampah dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Keputusan ini dinilai sebagai bentuk keberpihakan terhadap aspirasi masyarakat, para ulama, dan tokoh lokal yang secara tegas menolak kerja sama tersebut. Selasa, (02/09/25).
“GP Ansor menyampaikan apresiasi kepada Ibu Bupati dan jajaran atas kebijakan yang bijak dan responsif. Ini menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar mendengarkan suara rakyat,” ujar Sahabat Akbarudin, Wakil Sekretaris Bidang Lingkungan Hidup PC GP Ansor Pandeglang.
Menurutnya, penolakan terhadap kerja sama tersebut bukan tanpa alasan. Masyarakat khawatir terhadap potensi dampak lingkungan, tekanan sosial, serta beban infrastruktur yang bisa timbul dari kebijakan tersebut.
Karena itu, pembatalan MoU dinilai sebagai langkah tepat dan strategis untuk menjaga keberlanjutan serta kepentingan jangka panjang masyarakat Pandeglang.
Baca juga :
Lebih lanjut, GP Ansor juga mendesak Pemkab Pandeglang agar menjadikan momentum ini sebagai titik awal pembenahan sistem pengelolaan sampah di daerah. Salah satunya adalah dengan mengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol secara lebih baik, profesional, dan berkelanjutan.
Pemerintah diminta mengutamakan pengelolaan yang ramah lingkungan, transparan, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal.
“Kami mendorong pemerintah daerah agar TPA Bangkonol tidak hanya menjadi tempat pembuangan, tetapi juga contoh pengelolaan sampah modern yang tidak merugikan masyarakat sekitar,” tegas Akbarudin.
GP Ansor menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan publik, khususnya yang menyangkut lingkungan dan kepentingan rakyat. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi kepemudaan seperti GP Ansor dinilai sangat penting untuk menciptakan Pandeglang yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.***





