Menu

Mode Gelap
 

Fraud (Kecurangan) Laporan Keuangan

- Nusanews.co

18 Dec 2024 07:33 WIB


					Fraud (Kecurangan) Laporan Keuangan (Gambar : Ilustrasi) Perbesar

Fraud (Kecurangan) Laporan Keuangan (Gambar : Ilustrasi)

Pengertian Fraud

Fraud (kecurangan) merupakan penipuan yang disengaja dilakukan yang menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.

Fraud (kecurangan) itu sendiri secara umum merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Orang awam seringkali mengasumsikan secara sempit bahwa fraud sebagai tindak pidana atau perbuatan korupsi.

Fraud, kerap kali kita jumpai di organisasi perusahaan maupun pemerintahan. Pada intinya fraud dalam perusahaan merupakan perbuatan kecurangan disengaja yang didasari ketidakjujuran yang bisa dilakukan oleh seseorang, baik karyawan maupun pimpinan yang berakibat merugikan perusahaan, baik secara financial maupun non-financial. Kerugian perusahaan karena fraud ini pada akhirnya dapat menyebabkan kebangkrutan.

Jenis kecurangan (fraud) yang terjadi disetiap negara ada kemungkinan berbeda karena setiap praktek kecurangan sangatlah dipengaruhi oleh kondisi tiap negara yang berbeda. Di negara-negara yang sudah maju dimana penegakan hukum sudah berjalan dengan baik, kondisi perekonomian masyarakat secara umum sudah cukup atau lebih dari cukup, sehingga modus operandi dari praktek-praktek kecurangan menjadi lebih sedikit.

Adanya indikasi fraud atau kecurangan/penyimpangan pada suatu perusahaan atau instansi pemerintah yang dilakukan oleh karyawan/pegawainya. penyimpangan ini bisa terjadi di berbagai lapisan kerja organisasi, baik di bagian manajemen puncak perusahaan maupun pejabat tinggi suatu instansi.

Fraud (kecurangan) itu sendiri secara umum merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain. Fraud sebagai tindak pidana atau perbuatan korupsi.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemilik perusahaan, pengelola perusahaan dan pegawai yang bekerja untuk meningkatkan kinerja tidak akan pernah tercapai jika dalam perusahaan masih bercokol tindakan-tindakan kecurangan.

Dalam rangka memberikan suatu efek jera, memperkecil kerugian akibat kecurangan dan memperbaiki sistem pengendalian maka jika ada indikasi kuat terjadi suatu kecurangan, perusahaan diharapkan mengambil action yang tepat dengan melakukan audit investigatif.

Perusahaan yang memiliki risiko kerugian keuangan karena tindakan kecurangan yang terjadi dapat mengungkapkan siapa pihak yang melakukan kecurangan tersebut yang selanjutnya akan dimintai pertanggungjawabannya untuk mengganti kerugian perusahaan.

Selanjutnya agar memiliki dampak efek jera maka perlu diambil tindakan baik administratif maupun hukum terhadap pelaku kecurangan. Terkait dengan tindaklanjut secara hukum atas kecurangan yang ditemukan, maka perusahaan harus memiliki pertimbangan yang menyeluruh mencakup aspek keuangan perusahaan dan aspek legal terkait dengan regulasi terhadap karyawan maupun terhadap perusahaan.

Dengan demikian, efektifitas pengungkapan kecurangan yang terjadi pada perusahaan akan memberikan nilai tambah terutama untuk recovery kerugian yang terjadi, penyempurnaan sistem pengendalian dan menjadikan pelaku potensial lainnya urung melakukan kecurangan.

Pada gilirannya, tindakan ini akan memberikan dampak positif bagi nilai perusahaan karena akan memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki management dengan peningkatan kinerja perusahaan baik dari aspek ekonomisnya pengadaan, effisiennya proses bisnis dan efektifitasnya.

Unsur-Unsur Kecurangan

a. Secara umum, unsur-unsur dari kecurangan (fraud ) adalah :

b. Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation)
c. Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
d. Fakta bersifat material (material fact)
e. Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)

f. Untuk tujuan terentu misalnya menipu
Dilakukan oleh orang-orang dari dalam atau luar organisasi
g. Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi
h. Secara langsung atau tidak langsung merugikan orang
i. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted)

j. Terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation) Yang merugikannya (detriment) Kecurangan disini juga termasuk (namun tidak terbatas pada) manipulasi,penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
k. Adanya perbuatan-perbuatan yang melawan hukum

l. Untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompok

m. Kecurangan biasanya mencakup tiga langkah, yaitu:
1. Tindakan (the act).
2. Penyembunyian (the concealment).
3. Konfers (the conversion).

Tindakan kecurangan biasanya adalah pencurian (theft). Dalam contoh yang sederhana, pencurian dana kas kecil merupakan tindakan. Apabila tindakan telah selesai, usaha harus dilakukan oleh pelaku untuk menyembunyikan kecurangan tersebut.

Dalam kasus pencurian kas, memalsukan saldo dalam akun kas merupakan penyembunyian. Setelah aktiva disalahgunakan, dan fakta disembunyikan, pelaku harus mengkonversikan aktiva tersebut untuk menikmatinya.

Dalam kasus pencurian dana kas kecil, konversi terjadi apabila pelaku mendepositokan dana tersebut kedalam rekeningnya, atau melakukan pembelian uang kejahatannya.

Faktor Faktor Pendorong Manusia Berbuat Curang Sebenarnya apa yang membuat seseorang melakukan fraud, padahal bila tahu bagaimana akhirnya, tentu orang tidak akan melakukan fraud.

Apa yang membuat mereka terdorong untuk melakukannya dan membenarkan apa yang mereka lakukan? Secara sederhana dua segitiga berikut ini dapat bercerita banyak tentang hubungan hubungan yang mendorong terjadinya fraud.
Kecurangan dapat dilakukan oleh karyawan, manajemen, pemasok, pelanggan. Contoh kecurangan langsung yang dilakukan karyawan misalnya pengambilan uang kas, persediaan dan peralatan perusahaan, dan kecurangan yang melibatkan pihak ketiga misalnya suap/kick back/bribe.

Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen misalnya rekayasa laporan keuangan untuk mempertinggi laba bersih, investasi fiktif (investment scams) dan lain-lain.

Kecurangan yang dilakukan oleh pemasok misalnya menaikkan harga sepihak (overcharge), pengiriman barang bermutu rendah, kekurangan atau tidak mengirimkan barang yang sudah dibayar.

Kecurangan yang dilakukan oleh pelanggan misalnya tidak membayar barang yang dikirim, pembobolan bank dan lain-lain. Apa sebabnya orang melakukan kecurangan? Faktor-faktor penyebab kecurangan mungkin karena tekanan (pressure) keuangan, penyakit mental, ataupun tekanan karena beban pekerjaan.

Penyebab terjadinya fraud Menurut Robert Cockerall (auditor Ernst & Young) dalam makalahnya “Forensic Accounting fundamental : Introduction to the investigations” dinyatakan bahwa lingkungan profil fraud mencakup beberapa hal yaitu motivasi, kesempatan, tujuan/objek fraud, indikator, metode dan konsekuensi fraud. Motivasi dan kesempatan memiliki pengertian yang sama dengan definisi sebelumnya.

Tujuan/objek fraud adalah sarana yang digunakan untuk mencapai motivasi kecurangan di atas. Indikator fraud mengandung pengertian adanya gejala-gejala yang merujuk kepada pembuktian kecurangan.

Metode fraud adalah cara-cara yang dilakukan untuk melakukan kecurangan. Sedangkan konsekuensi fraud adalah dampak kecurangan yang terjadi pada organisasi tersebut.

1. Motivasi : adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan atau suaru organisasi. Alasan pribadi seperti masalah keuangan dapat menjadi motivasi untuk melakukan kecurangan. Untuk suatu organisasi, fraud pun dapat dilakukan untuk mendapatkan keuntungan atau untuk mendapatkan apresiasi yang positif walaupun pekerjaan yang dilakukan tidak baik, misalnya kolusi antara kontraktor/konsultan dengan panitia pengadaan barang/jasa.

2. Sarana : mencakup seluruh media yang dapat digunakan untuk melakukan kecurangan, misalnya dokumen kontrak/lelang yang diatur, transaksi keuangan dilakukan secara tunai dan tidak menggunakan pencatatan yang baik, dan lain sebagainya.

3. Kesempatan : karena kurangnya pengawasan internal dan pemahaman tentang aturan dapatmenjadi ruang terjadinya kecurangan.

Gejala-Gejala Fraud (Kecurangan)

Gejala Fraud terbagi atas gejala pada manajemen dan gejala pada karyawan / pegawai. Pelaku kecurangan diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu manajemen dan karyawan / pegawai.

Pihak manajemen melakukan kecurangan biasanya untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent financial reporting).

Sedangkan karyawan/pegawai melakukan kecurangan bertujuan untuk keuntungan individu, misalnya salah saji yang berupa penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).

Pelaku kecurangan di atas dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu: manajemen dan karyawan. Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan.

Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut.

Gejala kecurangan manajemen
A. Ketidakcocokan diantara manajemen puncak

B. Moral dan motivasi karyawan rendah
C. Departemen akuntansi kekurangan staf
D. Tingkat komplain yang tinggi terhadap organisasi/perusahaan dari pihak konsumen, pemasok, atau badan otoritas
Gejala kecurangan karyawan.

  • 1. Pembuatan ayat jurnal penyesuaian tanpa otorisasi manajemen dan tanpa perincian/penjelasan pendukung.
  • 2. Pengeluaran tanpa dokumen pendukung
  • 3. Pencatatan yang salah/tidak akurat pada buku jurnal/besar Korban Fraud (Kecurangan).

Organisasi usaha sering mengorbankan pelanggannya melalui advertensi yang menyesatkan, substitusi produk dan pola yang sejenis Terdapat empat kategori utama korban kecurangan yaitu :

1. Pemegang saham

Pemegang saham sering menjadi korban kecurangan manajemen (management fraud) yaitu manajer berusaha
secara palsu meningkatkan laba atau aktiva.
2. Investor
Misalnya investor mengalami kerugian di pasar modal karena tindak pidana yang dilakukan emiten (insider trading) dan lain-lain.
3. Perusahaan (enterprise)
Baik organisasi komersial maupun pemerintahan dapat menjadi korban baik kecurangan internal maupun eksternal.
4. Pelanggan

Kesimpulan

Fraudulent merupakan salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan. Pelaku fraud bisa dari orang dalam perusahaan juga bias dari luar perusahaan. Pemicu fraud antara lain disebabkan karena keserakahan, kebutuhan, tekanan, kesempatan dan rasional.

Laporan keuangan yang mengandung salah saji material dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material. Salah saji laporan keuangan dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan atau kecurangan.

Agar perusahaan memiliki sistem pencegahan terjadinya penggelapan, maka perusahaan membuat sistem deteksi, pemantauan, dan sistem yang meninjau kebijakan di bidang sumber daya manusia (SDM) serta operasional.

 

Dituli oleh :

  • Azahra
  • Indri
  • Nazwa
  • Bagas Umar

Baca Lainnya

Menteri Komunikasi Dan Informasi Digital Republik Indonesia, Blank Spot Dan Sinyal Lemah            

26 June 2025 - 14:57 WIB

Viral di Instagram: Pria Soroti Praktik “Hangusnya Kuota Internet” dan Sebut Kerugian Capai Rp63 Triliun per Tahun

14 June 2025 - 12:09 WIB

Ratusan Santri Lirboyo Dilatih Dunia Jurnalistik

14 June 2025 - 06:09 WIB

Media Sosial dan Krisis Etika Generasi Muda

12 June 2025 - 20:33 WIB

Meningkatnya Peran AI dalam Kehidupan Sehari-hari

12 June 2025 - 17:00 WIB

Menakar Pengaruh Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

9 June 2025 - 11:58 WIB

Trending di Opini