NUSAKATA.COM – Pengurus Wilayah (PW) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Banten mengadakan rapat kerja tahunan yang diikuti oleh jajaran pengurus wilayah, cabang, serta perwakilan dari Pimpinan Pusat Fatayat NU. Dalam forum tersebut, ditetapkan tujuh program prioritas yang akan dijalankan selama satu tahun ke depan.
Ketua PW Fatayat NU Banten, Menawati, menekankan pentingnya menyusun program yang realistis, rasional, serta bisa disinergikan dengan seluruh jajaran pengurus cabang di Banten. Menurutnya, isu perempuan dan anak menjadi fokus utama dalam penyusunan program kerja.
“Program yang dibuat harus masuk akal dan bisa dikolaborasikan dengan semua PC Fatayat NU se-Banten. Alhamdulillah, dari rapat ini lahir tujuh program utama,” ujarnya.
Adapun ketujuh program prioritas atau Sapta Karya Fatayat NU Banten tersebut adalah:
1. Penguatan Kaderisasi: Melalui pelatihan dasar dan lanjutan bagi kader (LKD dan LKL) dengan target 31.550 peserta dari seluruh tingkatan pengurus di Banten.
2. Penguatan Spiritualitas: Menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti Khataman Qur’an, kajian Aswaja dan fiqih wanita, serta safari dakwah ke pesantren dan majelis taklim.
3. Kesehatan dan Lingkungan: Meningkatkan kesadaran kesehatan dan pelestarian lingkungan melalui pemeriksaan gratis, donor darah, sosialisasi kesehatan, serta kegiatan olahraga.
4. Pemberdayaan Ekonomi: Mendorong kemandirian ekonomi melalui UMKM, pelatihan digital marketing, Fatayat berkebun (Fatayat Farming), serta pendampingan legalitas usaha kader.
5. Advokasi Hukum dan Politik: Mengampanyekan kesadaran hukum dan penolakan terhadap kekerasan melalui sosialisasi kepada kader dan masyarakat umum.
6. Pelestarian Seni dan Budaya: Berkolaborasi dengan sanggar dan komunitas seni untuk melestarikan budaya lokal di Banten.
7. Literasi Digital dan Pemberdayaan Perempuan: Meningkatkan kemampuan digital kader melalui pelatihan media sosial, webinar, dan pelatihan desain grafis.
Menawati menambahkan, ketujuh program ini merupakan hasil mufakat seluruh pengurus dan diyakini dapat terlaksana dengan baik.
Sementara itu, Nurul Mudrika dari Pimpinan Pusat Fatayat NU menegaskan pentingnya sinergi antara program PW dan PP Fatayat NU, terutama dalam isu perempuan dan anak yang masih menjadi persoalan serius di masyarakat.
“Sinkronisasi program antara pusat dan wilayah sangat penting, karena isu perempuan dan anak adalah fokus utama perjuangan Fatayat NU,” tegasnya.