Apa yang kami sampaikan terkait beasiswa KIP Kuliah, tidak serta merta bisa langsung dicerna. Ada beberapa hal yang perlu ditekankan, terutama prinsip bersabar dalam proses. Artinya, untuk mencapai tujuan itu tidak bisa hanya duduk-diam, tapi perlu berjalan. Dalam perjalanan, sangat dimungkinkan terjadi hambatan. Tapi kalau tetap semangat berjuang, kemudian dipertegas dengan do’a, maka kita akan berhasil sampai tujuan.
Sebagai trigger, kami hanya cukup membangunkan saja. Setelah terbangun, apakah ia mau tidur lagi atau mau berjalan, dia sendiri yang harus menentukan. Jika sudah bangun tapi lama sekali tak jalan, kami akan kembali lagi untuk memberi alarm sampai bersedia jalan. Itulah rumus pembangunan. Tidur ke bangun ke jalan ke lari ke terbang. Semuanya harus bergandengan tangan demi kebahagiaan di masa depan.
Keluarga ini bersedia untuk menjemput masa depan, terutama untuk kemajuan anaknya. Kami meninggalkan formulir isian, dan mereka berjanji untuk menyegerakan. Kami mendapati orang tua yang tidak membatasi rentang kemampuan anaknya. Mimpi itu tidak boleh dibunuh. Mimpi anak muda itu seharusnya dipandu untuk mendapatkan solusi. Semuanya demi kebahagiaan bersama di masa depan. Dan itu harus dijemput.
Di keluarga ketiga, kami bertemu keluarga tanpa ibu. Ada tiga perempuan tangguh, satu diantaranya sudah berstatus mahasiswa. Ketiganya berada di rumah yang sama, tapi berbeda kartu keluarga. Ada yang terdata ke neneknya, ada yang sudah berpisah kartu karena sudah berkeluarga, dan seorang lagi tidak declare kemana. Semoga ibunya mendapatkan surge karena memiliki tiga anak perempuan.
Mereka tidak berterus terang tentang ibunya. Ayahnya sudah meninggalkan mereka. Kami mendapat kesan untuk tidak bertanya tentang ibunya. Apakah di luar negeri menjadi tenaga kerja wanita, ataukah berpisah bersama keluarga barunya, atau ada trauma yang ditinggalkan kepada mereka. Bagi kami, berita itu penting tak penting, tergantung tujuan dan respon yang ingin didapatkan.