NUSAKATA.COM – Dua Aktivis Indonesia yang tergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF): Muhammad Fatur Rohman dan Wanda Hamidah akhirnya kembali ke tanah air setelah menempuh perjalanan penuh resiko untuk menembus blokade Gaza. Mereka gagal melanjutkan berlayar dari Sisilia ke Gaza karena kapal Nusantara yang mereka tumpangi bermasalah. Selasa, (7/10/2025).
Kedua pejuang kemanusiaan itu tiba di Bandara Soekarno – Hatta Tangerang Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 17.45 dan keluar Bandara sekitar pukul 19.30 WIB. Mereka disambut oleh jajaran pengurus Aqsa Working Group (AWG), Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR), keluarga Muhammad Fatur Rohman dan keluarga Wanda Hamidah yang sejak sore sudah menunggu di Bandara.
“Alhamdulillah, kami bisa kembali dengan selamat. Tapi ini bukan akhir perjuangan. Kami akan terus berusaha membantu perjuangan kemerdekaan Palestina,” kata Wanda Hamidah dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Sabtu malam.
Sejak awal keberangkatan dari Tunisia, Fatur Rohman delegasi AWG dan Wanda dari IGPC berlayar dengan kapal yang berbeda. Fatur yang juga anggota UAR berada di Kapal Kamr bersama enam aktivis lintas negara, sementara Wanda di Kapal Keiseer. Meski sempat tertahan di berbagai pelabuhan karena kendala kapal, takdir mempertemukan mereka kembali di Sisilia, di Kapal Nusantara, kapal terakhir yang direncanakan menuju Gaza.
Namun qadarullah, kapal yang mereka tumpangi itu tak diizinkan berlayar.
“Kami menelan kekecewaan luar biasa, tapi kami tetap bertahan menunggu di Sisilia, Italia, sambil terus memantau armada Global Sumud Flotilla yang telah berangkat lebih dulu. Tujuan kami hanya satu, menghantarkan bantuan kemanusiaan,” tegas Wanda.
Wanda melanjutkan, “Insya Allah suatu hari nanti kita akan beli kapal sendiri. Kita datang ke Spanyol, ke Italia, atau bahkan beli kapal di Indonesia untuk berlayar ke Gaza dengan kapten terbaik Indonesia sendiri,” ujar Wanda Hamidah.
Fatur Rohman menambahkan bahwa misi ini tidak boleh berhenti. “Kami sudah menghibahkan diri kami untuk Palestina. Ke depan, kita akan mempersiapkan pelayaran yang lebih besar dan lebih kuat, bahkan berangkat dari Indonesia langsung ke Gaza,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Pembina Utama AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur, yang menegaskan pentingnya kepemilikan kapal sendiri. “Kami mendukung gagasan mbak Wanda dan Fatur. Semoga ketika kita kembali berlayar Palestina sudah merdeka dan Masjidil Aqsa kembali ke tangan umat Islam,” ujarnya.
Kepulangan Fatur disambut penuh syukur oleh keluarga dan jajaran UAR. Ketua Umum UAR, H. Endang Sudrajat, bersama pengurus pusat lainnya bahkan mengantar langsung kepulangannya ke rumah di Depok, Jawa Barat.
Ayah Fatur, Eddy Wiranto, menyampaikan terima kasih kepada UAR dan AWG atas dukungan doa dan kebersamaan selama putranya menjalankan misi.
“Jazaakallohu khoiron katsiron atas segala support dan doa terbaiknya. Semoga Allah membalas dengan kebaikan yang lebih banyak,” ungkapnya.
Dengan kembalinya Fatur dan Wanda, tidak ada lagi delegasi Indonesia yang masih berada dalam armada Global Sumud Flotilla. Namun semangat perjuangan itu diyakini tidak akan padam.
“Perjalanan ini baru awal. Kita akan terus berlayar hingga blokade Gaza terbuka dan Palestina benar-benar merdeka,” pungkas Fatur Rohman. (Al Mujahid)
