NUSAKATA.COM – Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi Maluku mendesak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk segera melakukan evaluasi terhadap pengelolaan fasilitas di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.
Desakan ini disampaikan setelah ditemukannya berbagai permasalahan di ruang tunggu pelabuhan yang dinilai tidak layak digunakan oleh masyarakat.
Wakil Ketua DPD KNPI Provinsi Maluku, Wandri Makassar, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan langsung tim KNPI, kondisi ruang tunggu Pelabuhan Yos Sudarso sangat memprihatinkan. Toilet yang tidak layak, fasilitas umum yang rusak, serta kebersihan yang buruk menjadi sorotan utama.
“Kami sangat menyayangkan kondisi ruang tunggu yang kotor dan tidak memberikan rasa nyaman. Hal ini mencerminkan lemahnya pengawasan internal dan rendahnya kualitas pelayanan publik dari PT Pelindo,” ujar Wandri saat ditemui di Ambon. Selasa, 1/7/2025).
Lebih lanjut, KNPI Maluku juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap aktivitas keluar-masuk barang di pelabuhan, termasuk maraknya pengiriman bahan berbahaya dan beracun (B3) ke Pulau Buru, tepatnya wilayah Gunung Botak yang dikenal sebagai lokasi tambang emas rakyat.
Menurut Wandri, lemahnya kontrol atas distribusi barang berisiko ini dapat menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan di Maluku.
“Kami meminta PT Pelindo untuk tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga memperhatikan tanggung jawab sosial, terutama dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna pelabuhan,” tambahnya.
DPD KNPI di bawah kepemimpinan Faisal Syarif Hayoto dan Almindes Falantino Syauta menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal isu-isu pelayanan publik dan pengelolaan pelabuhan demi kepentingan masyarakat luas.
“Kami berharap PT Pelindo segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aparatur pelabuhan dan meningkatkan sistem pengawasan agar potensi pelanggaran maupun bahaya bisa dicegah sejak dini,” tutup Wandri. (Ibn)