Menu

Mode Gelap
 

Direktur Visi Nusantar Berikan Edukasi Soal UMKM

- Nusakata

22 Feb 2025 12:12 WIB


					Subandi Musbah (Direktur Visi Nusantara) Berikan Edukasi Ke pelaku UMKM (Ist) Perbesar

Subandi Musbah (Direktur Visi Nusantara) Berikan Edukasi Ke pelaku UMKM (Ist)

UMKM | Setiap usaha punya cerita. Setiap produk punya perjalanan. Namun, seberapa banyak orang yang tahu tentang itu?

Di era digital saat ini, persaingan bisnis bukan hanya soal kualitas produk atau harga yang bersaing. Narasi menjadi senjata ampuh. Cerita di balik usaha bisa menjadi nilai tambah tak ternilai.

Itulah mengapa pelaku UMKM harus menguasai teknik menulis. Baik untuk promosi maupun pemberitaan. Tidak mengandalkan orang lain untuk meng-endorse usaha kita.

Di sinilah jurnalisme warga mengambil peran penting. Bukan hanya sebagai alat penyampaian informasi, tetapi juga sebagai strategi membangun kepercayaan.

Pelaku usaha yang mampu bercerita dengan baik tak hanya menjual produk, tetapi juga membangun hubungan dengan pelanggan. Lalu, apa sebenarnya jurnalisme warga? Mengapa penting bagi pelaku UMKM? Dan bagaimana cara menguasainya? Mari kita bahas.

Jurnalisme warga merupakan praktik di mana individu, (bukan hanya wartawan profesional), dapat mengumpulkan, menulis, dan menyebarkan berita. Ini bisa berupa creative writing, berita, artikel, blog, posting media sosial, atau bahkan video.

Di dunia bisnis, ini bukan sekadar tren. Ini merupakan kebutuhan. Pelaku UMKM tak bisa lagi hanya mengandalkan media besar untuk meliput mereka. Kita perlu mengambil peran sebagai jurnalis bagi usaha kita sendiri.

Menulis kisah perjalanan bisnis, mengulas produk, berbagi wawasan industri, semua itu merupakan bagian dari jurnalisme warga. Dan ini bukan hanya soal branding. Ini tentang membangun koneksi, membangun komunitas, dan memperkuat posisi di pasar.

Di era teknologi saat ini, jurnalisme warga sangat penting bagi pelaku UMKM. Dapat meningkatkan kepercayaan publik. Sebab, konsumen cenderung membeli dari merek yang mereka kenal dan percayai.

Dengan menulis cerita autentik, pelanggan merasa lebih dekat. Mereka bukan sekadar melihat produk, tetapi memahami kisah di baliknya.

Misalnya, seorang pengusaha batik lokal menulis tentang bagaimana ia bekerja sama dengan penjahit setempat akan lebih mudah mendapat kepercayaan dibandingkan pesaing yang hanya mengandalkan iklan biasa. Ada nilai lebih.

Selain itu, menerapkan jurnalisme warga bagi pelaku UMKM juga dapat memudahkan promosi tanpa terlihat hanya menjual. Iklan langsung terkadang terasa membosankan. Namun, dengan pendekatan jurnalistik, promosi bisa terasa lebih alami.

Alih-alih menulis “Produk kami terbaik!”, seorang pelaku usaha bisa berbagi kisah tentang bagaimana produknya membantu pelanggan. Ini lebih menarik dan lebih meyakinkan.

Dalam dunia digital, reputasi bisa dibuat atau dihancurkan dalam hitungan detik. Dengan menjadi jurnalis bagi bisnis sendiri, pelaku UMKM bisa mengontrol bagaimana mereka ingin dikenal oleh publik.

Alih-alih hanya bereaksi terhadap berita atau ulasan negatif, mereka bisa secara proaktif membangun citra positif melalui konten berkualitas. Dengan kata lain, dapat mengontrol narasi sesuai keinginan sendiri.

Lalu, bagaimana cara memulainya? Mulailah dari diri sendiri. Setiap bisnis punya perjalanan unik. Tuliskan bagaimana usaha dimulai, tantangan yang dihadapi, dan visi ke depan. Ini merupakan cara terbaik untuk membangun keterhubungan dengan konsumen.

Tidak perlu menulis seperti jurnalis profesional. Gunakan bahasa yang santai, seperti sedang bercerita kepada teman. Yang pasti ada kejelasan dan kejujuran. Gunakan bahasa yang mudah dipahami.

Nan tak kalah penting, konsisten dalam membuat konten. Satu artikel bagus tidak cukup. Buatlah jadwal untuk menulis secara rutin. Bisa mingguan atau bulanan. Ini membantu menjaga keterlibatan audiens.

Satu lagi, pelajari teknik dasar jurnalisme. Beberapa teknik sederhana bisa sangat membantu, seperti: Menulis dengan struktur yang jelas (judul, isi, penutup). Bisa menggunakan data atau kutipan untuk mendukung argumen. Dan, tetap utamakan fakta.

Terakhir, manfaatkan media sosial dan media massa. Platform seperti Facebook, Instagram, dan Twitter (X) merupakan tempat yang ideal untuk berbagi cerita bisnis. Gunakan kombinasi teks, gambar, dan video untuk menarik lebih banyak perhatian.

Itulah beberapa kiat untuk memulai teknik jurnalisme warga bagi pelaku UMKM. Di dunia bisnis, suara kecil pun bisa menggema besar jika disampaikan dengan cara yang tepat.

Menulis bukan hanya soal kata-kata. Ini merupakan tentang menciptakan hubungan, menyampaikan nilai, dan memperjuangkan mimpi. Jadi, jangan ragu untuk bercerita. Karena di balik setiap usaha, ada kisah yang layak untuk dibaca dan didengar. ***

 

Penulis : Subandi Musbah (Direktur Visi Nusantara)

Baca Lainnya

Calon Sekretaris Daerah Pandeglang Banyak Dipertanyakan

30 June 2025 - 12:54 WIB

DEMA UIN SMH Banten Gelar Diskusi Publik: “Pemakzulan Gibran — Jalan Konstitusional Atau Manuver Politik?”

25 June 2025 - 17:04 WIB

KNPI Pandeglang Desak KPK Usut Tuntas Temuan BPK, Ungkap Kerugian Negara Rp37 Miliar Lebih

25 June 2025 - 09:03 WIB

BEM Nusantara Wilayah Banten Resmi Dikukuhkan, Soroti Peran Mahasiswa dalam Sektor Pendidikan

22 June 2025 - 08:55 WIB

Banyak Penulis Berbakat, Tapi Tak Sekuat JK

21 June 2025 - 10:14 WIB

Dari Ujung Selatan Pimpin KNPI Pandeglang

20 June 2025 - 22:55 WIB

Trending di Daerah