Menu

Mode Gelap
 

Dampak Negatif Keterlibatan Mahasiswa Dalam Politik Praktis

- Nusanews.co

19 Oct 2024 14:11 WIB


					Foto Doni Sanjaya Saputra Mahasiswa Unsa Sumbawa NTB (Dok : Istimewa) Perbesar

Foto Doni Sanjaya Saputra Mahasiswa Unsa Sumbawa NTB (Dok : Istimewa)

Nusakata.com – Keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis menjadi fenomena yang semakin lazim di Indonesia, terutama di tengah dinamika politik yang kompleks.

Mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial, namun keterlibatan langsung dalam politik praktis sering kali menimbulkan dampak negatif, baik dari segi akademik, sosial, maupun moralitas. Dampak ini tidak hanya mengancam integritas akademik mahasiswa, tetapi juga mempengaruhi stabilitas sosial di kampus dan kualitas gerakan intelektual mereka.

Artikel ini menguraikan dampak negatif yang dapat terjadi ketika mahasiswa terlibat terlalu jauh dalam politik praktis serta memberikan rekomendasi untuk menjaga keseimbangan peran mereka sebagai agen perubahan yang berbasis pada intelektualitas dan moralitas.

Kata Kunci: mahasiswa, politik praktis, dampak negatif, prestasi akademik, moralitas.

Mahasiswa sering dianggap sebagai pelopor gerakan perubahan sosial dan politik di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa mahasiswa memainkan peran kunci dalam gerakan reformasi dan transformasi sosial, seperti gerakan reformasi 1998 yang menggulingkan rezim Orde Baru . Namun, seiring berjalannya waktu, keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis sering kali menimbulkan dampak negatif, terutama ketika mereka terjebak dalam intrik politik yang penuh kepentingan pribadi dan kelompok.

Keterlibatan dalam politik praktis yang terlalu dalam bisa menjauhkan mahasiswa dari peran ideal mereka sebagai generasi intelektual yang kritis, mandiri, dan berorientasi pada kepentingan umum. Hal ini terutama terlihat dalam beberapa kasus di mana mahasiswa lebih mementingkan afiliasi politik daripada prestasi akademik dan komitmen sosial.

 

2. Dampak Negatif Keterlibatan Mahasiswa dalam Politik Praktis

a. Penurunan Prestasi Akademik

Salah satu dampak paling nyata dari keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis adalah penurunan prestasi akademik. Studi menunjukkan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan politik cenderung memiliki waktu belajar yang terbatas karena harus membagi fokus mereka antara kegiatan akademik dan politik . Politik praktis sering kali menuntut waktu yang tidak sedikit, dengan aktivitas seperti kampanye, rapat, dan aksi massa yang dapat mengganggu konsentrasi belajar.

Dalam konteks ini, mahasiswa kehilangan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik secara optimal. Bahkan, beberapa laporan mencatat penurunan nilai yang signifikan pada mahasiswa yang terlalu aktif dalam politik praktis .

b. Polarisasi Sosial di Kalangan Mahasiswa

Politik praktis cenderung menciptakan polarisasi, terutama di kalangan mahasiswa yang mungkin terpecah menjadi berbagai faksi yang mendukung partai politik atau kandidat tertentu. Hal ini tidak hanya mengancam persatuan di kampus, tetapi juga menghambat kolaborasi akademik dan sosial di antara mahasiswa. Polarisasi ini kerap berujung pada konflik interpersonal yang merugikan atmosfer akademis yang sehat .

Kampus, yang seharusnya menjadi ruang intelektual yang bebas dari kepentingan politik praktis, menjadi medan pertarungan politik partisan. Hal ini dapat menghambat dialog yang terbuka dan objektif serta memperburuk tensi sosial di kalangan mahasiswa .

c. Terjebak dalam Kepentingan Politik Praktis

Mahasiswa yang terlibat dalam politik praktis sering kali terperangkap dalam agenda-agenda yang bertujuan untuk mendukung kepentingan politik kelompok tertentu. Ini dapat menyebabkan mereka kehilangan objektivitas dan independensi dalam berpikir . Ketika mahasiswa terjun terlalu dalam ke dalam dunia politik praktis, ada risiko mereka hanya menjadi alat dari pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan sempit, baik dari segi kekuasaan maupun keuntungan materi .

Banyak kasus menunjukkan bahwa idealisme mahasiswa perlahan-lahan terkikis seiring dengan terlibatnya mereka dalam permainan politik yang penuh dengan korupsi, lobi-lobi gelap, dan manipulasi .

d. Degradasi Moral dan Etika

Keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis berpotensi besar merusak moralitas dan etika mereka. Seperti halnya politik di tingkat nasional, politik praktis sering kali diwarnai oleh praktik-praktik tidak etis, seperti politik uang, korupsi, dan manipulasi . Ketika mahasiswa terpapar oleh realitas politik semacam ini, ada risiko mereka mulai menganggap hal-hal tersebut sebagai sesuatu yang lumrah.

Mahasiswa, yang seharusnya berpegang teguh pada nilai-nilai kejujuran, integritas, dan moralitas tinggi, berpotensi kehilangan arah jika mereka terlalu dalam terlibat dalam politik praktis yang sarat dengan praktik-praktik yang tidak bermoral.

 

3. Kehilangan Fokus pada Fungsi Intelektual Mahasiswa

Salah satu peran utama mahasiswa adalah sebagai agen intelektual yang mampu memberikan kontribusi terhadap pemikiran kritis dan inovatif di masyarakat. Namun, keterlibatan dalam politik praktis sering kali mengalihkan fokus mahasiswa dari tugas intelektual mereka. Alih-alih memikirkan solusi jangka panjang untuk permasalahan bangsa, mahasiswa yang terjebak dalam politik praktis lebih sibuk dengan agenda jangka pendek yang tidak selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat .

Hal ini menyebabkan adanya “krisis intelektual” di kalangan mahasiswa, di mana mereka kehilangan daya kritis dan cenderung terjebak dalam retorika politik yang tidak produktif.

 

4. Solusi dan Rekomendasi

Meskipun banyak dampak negatif yang muncul dari keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis, hal ini bukan berarti mahasiswa harus sepenuhnya menjauhi dunia politik. Sebaliknya, mereka tetap perlu berperan dalam ranah politik, namun dengan pendekatan yang lebih idealis dan jauh dari politik partisan.

Beberapa rekomendasi untuk menghindari dampak negatif keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis meliputi:

Pendidikan politik yang lebih mendalam: Mahasiswa perlu diberikan pendidikan politik yang komprehensif agar mereka mampu memilah antara politik praktis yang koruptif dan politik yang berbasis idealisme .

Penguatan organisasi mahasiswa: Organisasi mahasiswa dapat menjadi wadah untuk menyalurkan kepentingan sosial dan politik tanpa terjebak dalam politik praktis yang kotor.

Mendorong diskusi kritis: Kampus harus tetap menjadi ruang diskusi kritis yang terbuka dan tidak partisan. Mendorong mahasiswa untuk lebih banyak berdialog tentang isu-isu sosial dan politik tanpa afiliasi politik praktis dapat menjadi solusi.

 

5. Kesimpulan

Keterlibatan mahasiswa dalam politik praktis dapat membawa berbagai dampak negatif, mulai dari penurunan prestasi akademik, polarisasi sosial, hingga degradasi moral. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menjaga keseimbangan antara peran mereka sebagai agen intelektual dan keterlibatan politik. Hanya dengan menjaga integritas moral dan intelektual, mahasiswa dapat terus berperan sebagai motor penggerak perubahan sosial yang positif.

Daftar Pustaka

1. Anderson, B. (2001). Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. Verso.

2. Aspinall, E. (2019). Democracy for Sale: Elections, Clientelism, and the State in Indonesia. Cornell University Press.

3. Abidin, Z. (2018). “Dampak Keterlibatan Mahasiswa dalam Politik Praktis Terhadap Prestasi Akademik,” Jurnal Pendidikan Nasional, 8(2), 45-56.

4. Hamid, A. (2020). “Mahasiswa dan Polarisasi Politik di Kampus,” Journal of Political Studies, 10(1), 34-49.

5. Syahrul, A. (2019). “Ethical Dilemmas of Student Involvement in Practical Politics,” Indonesian Political Review, 12(3), 78-90.

 

Penulis : Doni Sanjaya Saputra

Baca Lainnya

Tanpa Keterbukaan Informasi Hanya Spekulasi Dan Prasangka

13 February 2025 - 03:29 WIB

Pramoedya dan Gebar: Kata, Warna, dan Nyala Perlawanan

10 February 2025 - 23:25 WIB

DPD IMAKIPSI Diskusi Soroti Dugaan Keterlibatan PJ Gubernur Dalam Alih Fungsi Hutan Lindung Untuk PSN PIK 2

10 February 2025 - 16:26 WIB

Mahasiswa Asal Kecamatan Kepulauan Manipa Serukan Harapan untuk Bupati dan Wakil Bupati

7 February 2025 - 05:43 WIB

Perempuan Ini Bakal Calon Kepala Desa : Siap Wujudkan Desa yang Maju, Mandiri dan Sejahtera

6 February 2025 - 01:28 WIB

Segera Terbit Buku Biografi Kiai Embay Mulya Syarief: Jejak Pemimpin Inklusif dari Banten

6 February 2025 - 00:11 WIB

Trending di Daerah