Nusakata.com – Pilkada 2024 sudah di depan mata, dan seperti biasa, hiruk pikuk politik mulai terasa. Namun, kali ini, ada nuansa berbeda yang terasa: kecemasan. Bukan hanya soal persaingan antar calon, tapi juga soal potensi “curut marut” yang mengancam pesta demokrasi kita.
Beberapa faktor menjadi penyebab kekhawatiran ini:
Polarisasi Politik yang Semakin Tajam: Perbedaan pandangan politik yang kian tajam berpotensi memicu konflik dan perpecahan di masyarakat. Propaganda dan hoaks yang disebarluaskan di media sosial semakin memperkeruh suasana.
Upaya Money Politics yang Merajalela: Uang masih menjadi faktor dominan dalam politik, dan praktik money politics semakin canggih dan sulit dideteksi. Hal ini dapat merusak integritas pemilihan dan melahirkan pemimpin yang tidak kredibel.
Keterlibatan Aparatur Negara: Kekhawatiran terhadap netralitas aparatur negara dalam pilkada semakin besar. Potensi penyalahgunaan wewenang dan penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan politik dapat menggerogoti demokrasi.
Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum: Sistem pengawasan dan penegakan hukum yang lemah dapat menjadi celah bagi pelanggaran aturan dan kecurangan dalam pilkada. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan juga menjadi masalah serius.
Curut marut pilkada bukan hanya ancaman bagi demokrasi, tapi juga bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga agar pilkada 2024 tetap berlangsung damai, jujur, dan adil. Berikut beberapa hal yang dapat kita lakukan:
Meningkatkan Literasi Politik: Penting untuk meningkatkan literasi politik masyarakat agar dapat memilih pemimpin dengan bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu SARA atau hoaks.
Menolak Money Politics: Kita harus berani menolak praktik money politics dan melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi.
Mengawal Netralitas Aparatur Negara: Penting untuk mengawasi netralitas aparatur negara dan melaporkan setiap indikasi penyalahgunaan wewenang.
Memperkuat Pengawasan dan Penegakan Hukum: Sistem pengawasan dan penegakan hukum harus diperkuat agar dapat menindak tegas setiap pelanggaran aturan dan kecurangan dalam pilkada.
Pilkada 2024 harus menjadi momentum untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. Mari kita bersama-sama menjaga agar pesta demokrasi ini tetap berlangsung damai, jujur, dan adil. Jangan biarkan “curut marut” menghancurkan demokrasi kita.
Oleh : Doni Sanjaya Saputra
- Mahasiswa fakultas hukum UNSA
- C.O BEM FH. Hubungan masyarakat (Humas)