Nusakata.com-Bulan Desember seringkali membawa perubahan cuaca yang signifikan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, misalnya, Desember menandai puncak musim hujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi disertai potensi badai tropis dan angin kencang.
Fenomena ini dipengaruhi oleh faktor musiman seperti angin monsun dan La Niña, yang memperkuat curah hujan di sebagian besar wilayah Nusantara.
Perkiraan cuaca untuk Desember tahun ini menunjukkan potensi badai yang tidak bisa diabaikan. Dengan peningkatan suhu permukaan laut di beberapa wilayah Samudra Pasifik dan Hindia, energi yang cukup untuk membentuk badai tropis bisa terakumulasi dengan cepat.
Di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, situasi ini bisa memicu hujan ekstrem, banjir bandang, dan longsor di daerah rawan.
Baru-baru ini, Kecamatan Cikeusik di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami banjir akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Banjir ini berdampak pada ratusan rumah warga yang terendam, sehingga aktivitas sehari-hari terganggu. Sungai Ciliman dan beberapa aliran air lainnya meluap, memperparah kondisi.
Kondisi cuaca ekstrim ini diperkirakan berlanjut, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika diperlukan. (Sumber: RADARBANTEN.CO.ID)
Potensi badai dan curah hujan yang tinggi mengharuskan setiap warga untuk selalu waspada karena bencana bias dating kapan saja.
Berbicara mengenai badai banyak sekali fenomena badai dahsyat yang terjadi dibelahan dunia, contohnya pada 22 September 2005 terjadi badai Rita di Texas Amerika serikat. Badai ini memberikan dampak dan kerusakan pada alam dan manusia.
Dampak yang dialami dari bencana alam badai rita sendiri meliputi korban jiwa, kerugian materi dan kerusakan lingkungan. Adapun dampak dan kerugian yang tercatat ialah,
Korban Jiwa: lebih dari 100 orang meninggal dunia, sebagian besar akibat komplikasi selama evakuasi.
Kerugian Materiil: Diperkirakan mencapai $18 miliar, termasuk kerusakan rumah, infrastruktur, dan fasilitas energi di Teluk Meksiko.
Lingkungan: Gelombang pasang menyebabkan kerusakan ekosistem pesisir, dan tumpahan minyak dari platform energi memperburuk kondisi lingkungan.
Selain itu di Indonesia sendiri pada tanggal 22 September 2005, terjadi sebuah fenomena lain yang menghadirkan seorang hawa lahir ke dunia dengan sehat wal afiat sehingga menumpas sedikitnya kegelisahan warga di Indonesia.
Penulis : Refal