Menu

Mode Gelap
 

Cuaca Extrim, Ribuan Nelayan di Lebak Selatan Tidak Bisa Melaut 

- Nusakata

6 Dec 2024 05:43 WIB


					Cuaca Extrim, Ribuan Nelayan di Lebak Selatan Tidak Bisa Melaut (Gambar : Nusakata.com) Perbesar

Cuaca Extrim, Ribuan Nelayan di Lebak Selatan Tidak Bisa Melaut (Gambar : Nusakata.com)

Nusakata.com – Cuaca buruk akibat badai dan angin kencang, Ribuan nelayan di Lebak Selatan tidak bisa melaut. Mereka hanya bisa membenahi kapal yang rusak di dermaga sambil menunggu cuaca kembali normal. Diantaranya di wilayah sekitaran Binuangeun, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak-Banten. Jum’at (6/12/2024).

Menurut Sadil, salah satu nelayan pesisir Binuangeun, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat para nelayan memutuskan untuk berhenti sementara dari aktivitas melaut.

“Sudah hampir sepekan kurang lebih kami tidak melaut akibat cuaca buruk disertai ombak dan angin kencang,” ujarnya.

Ketua HNSI Binuangeun Nurman mengatakan, Cuaca ekstrem ini tidak hanya berdampak pada keselamatan nelayan, tetapi juga menyebabkan kenaikan harga ikan di pasar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta menurunkan penghasilan para nelayan. Selain itu, aktivitas penangkapan ikan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor cuaca seperti suhu air laut, kecepatan angin, curah hujan, dan kondisi gelombang laut.

“Nelayan tidak bisa melaut saat badai karena berisiko dan membahayakan keselamatan mereka. Badai dan angin kencang dapat membuat perairan bergelombang dan berbahaya bagi kapal nelayan. Hal ini dapat mengakibatkan kecelakaan, tenggelamnya kapal, atau bahkan kehilangan nyawa nelayan,” ungkap ketua HNSI Binuangngeun, pada awak media. Jum’at (6/12/2024).

“Nelayan Muara Binuangeun berencana akan kembali melaut setelah cuaca kembali normal dan kondusif, demi memastikan aktivitas mereka berjalan dengan aman,” Tambahnya Nurman. (San)

Baca Lainnya

Mahasiswa Serbu Gedung DPRD, Bongkar Borosnya Wakil Rakyat Pandeglang

16 September 2025 - 07:00 WIB

Aksi demonstrasi yang digelar aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa untuk Rakyat (JAMUR) berlangsung ricuh di Gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Senin (15/9/2025) siang.

Suara Mahasiswa Asal Kadumalati: Mengapa Jalan Rusak 10 Tahun Dibiarkan Pemkab Pandeglang?

15 September 2025 - 22:18 WIB

Raffi, pemuda asli Desa Kadumalati sekaligus mahasiswa asal Pandeglang, angkat suara terkait kerusakan jalan kabupaten yang membentang di wilayah Kecamatan Sindangresmi. Jalan yang menjadi akses utama warga itu sudah lebih dari 10 tahun tidak tersentuh perbaikan.

Demi Kondusivitas Daerah, Pandeglang Batalkan PKS Pengelolaan Sampah dengan Tangsel

15 September 2025 - 16:14 WIB

Desa Citalahab Membangun Jalan Dan Penyaluran BLTD DD Tahap II

14 September 2025 - 23:01 WIB

KPU, Bawaslu, dan Kelompok 7 KKL Desa Simu Gelar Sosialisasi Pendidikan Politik bagi Gen Z di SMAN 1 Maronge

14 September 2025 - 12:52 WIB

Desa Pasirawi Realisasikan Dana Desa Tahap II

11 September 2025 - 21:06 WIB

Trending di Daerah