Menu

Mode Gelap
 

“Miris” Jembatan Penghubung 2 Desa Sering Hanyut Terbawa Deras Air

- Nusanews.co

29 Mar 2025 21:45 WIB


					Jembatan terbawa arus, warga cibitung butuh perhatian (Dok/Ist) Perbesar

Jembatan terbawa arus, warga cibitung butuh perhatian (Dok/Ist)

NUSAKATA.COM – Jembatan kiarajajar yang terbuat dari kayu bambu merupakan jalan penghubung antar desa, yaitu desa kiarajangkung dan Desa Sindangkerta, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten, dengan mayoritas penduduk di sana merupakan petani dan wirausaha.

Ardila Bidan Desa mengatakan, sering merasa kesulitan untuk bertamu ke rumah warga yang membutuhkan pertolongan.

Dianggapnya, akses jalan yang tidak memadai dan miris saya sering merasa khawatir ketika melintas ke 2 desa tersebut.

“Karna tidak bisa menggunakan roda 2 maupun roda 4,” Ucap Ardila Bidan Desa Sindangkerta Sabtu, (29/03/2025).

Ardila menuturkan, jika musim penghujan Jembatan yang ada sering ikut hanyut, Kendaraan tidak bisa melintas Ketika jam 11 waktu malam ada pasien yang ingin berobat.

“Saya harus berjalan kaki sekitar 1 sampai 2 kilo meter melewati sungai Tanpa lampu penerangan, Sesekali saya takut hanyut terbawa arus,” tutur Ardila dengan haru.

Ilham selaku warga sekaligus Perangkat desa Sindangkerta menambahkan, Pemerintah Desa Sindangkerta sudah sering mengajukan proposal baik ke pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Pandeglang. Namun sampai dengan hari ini belum juga ada hasil positif.

“Ada 2 jembatan yang kami ajukan Selain yang disebutkan di atas satu lagi yaitu jembatan sungai cikiruh kampung suka maju, Jembatan ini rawan banjir,” Ujarnya.

Bahkan menurutnya, Pemerintahan Kecamatan Cibitung, Kabupaten pandeglang, Mengatakan kepada kami, Rencana abis lebaran dari Kabupaten mau survey ke desa sindangkerta.

“Semoga bisa melihat ke sana dan ada hasilnya, Kita juga mencoba program TMMD,” Ilham menceritakan.

Yati, selaku mahasiswa Cibitung menambahkan, Semoga Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Banten segera membangunkan jembatan yang layak.

“Karena kasian sekali warga di situ. Bagaimana ketika para warga hendak beraktivitas seperti pergi ke sawah, ke sekolah, dan bekerja,” Tuturnya.

Kata Yati, Memang Tidak bisa menyebrang karena tidak ada jembatan yang layak dan airnya sangat deras ketika musim hujan.

“Ketika para pedagang sembako membawa barang dagangan sebanyak dua karung bagaimana cara membawanya jika air deras, jembatan tidak ada dan semua jenis kegiatan masyarakat akan terganggu,” pungkasnya. (Irgi)

Baca Lainnya

Aktivis BKB Nilai DPMPD dan Inspektorat Tak Jalankan Fungsi Pengawasan Program Desa

2 July 2025 - 03:23 WIB

DPD KNPI Maluku Desak PT Pelindo Tingkatkan Fasilitas dan Keamanan Pelabuhan di Ambon

1 July 2025 - 22:04 WIB

IPNU-IPPNU Kabupaten Pandeglang Audiensi dengan Wakil Bupati, Bahas Pendidikan dan Penguatan Kader Pelajar NU

1 July 2025 - 20:40 WIB

Hari Bhayangkara ke-79, Muda Care Indonesia Serukan Sinergi Polri dan Pemuda Bangun Indonesia

1 July 2025 - 17:56 WIB

Polres Lahat Gelar Upacara Hari Bhayangkara Ke-79 dan Syukuran Penuh Khidmat di Pendopoan Bupati

1 July 2025 - 15:12 WIB

Diduga Pembangunan Toilet SMPN 3 Picung Retak-Retak, Kata Somasi Kepada Jurnalis Muncul

1 July 2025 - 10:47 WIB

Trending di Daerah