Menu

Mode Gelap
 

Bunga Matahari

- Nusanews.co

1 Nov 2024 15:16 WIB


					Gambar Ilustrasi Perbesar

Gambar Ilustrasi "Bunga Matahari" (Istimewa)

“ kakak zuan tunggu aku,,” teriak seorang anak Perempuan kepada seorang anak laki-laki yang terlihat sedikit lebih tua.

“ jangan lari larian rara nanti kamu terjatuh” seru sang anak laki-laki tersebut.

Gedubrak,,

“ awwwww “ rintih sang gadis kecil yang memiliki nama Rara tersebut

“ astaga Rara kamu gak apa apa kan?” tanya zuan dengan nada khawatir khas seorang kakak, namun bukannya menjawab Rara malah menangis dengan suara yang cukup keras dan membuat zuan makin panik dan bingung di buatnya.

“ mana yang sakit ra? Coba sini kaka liat?” tanya zuan yang semakin khawatir karna tangisan rara tak kunjng reda, zuan terus menenangkan dan menghibur rara agar tagisannya itu berhenti. Setelah beberapa saat tangisannya pun berhenti hanya tersisa segukan segukan kecil dari bibir mungil rara.

“ Ra kita pulang yuk, sekarang sudah mulai gelap jika kita tidak pulang nanti orang tua kita pasti khawatir” ajak zuan dengan lembut

“ baiklah ka mari kita pulang, tapi,,” Rara menundukan wajah mungilnya lalu menapat zuan dengan tatapan sedihnya “ kaki ku sakit ka, aku tidak bisa berjalan” lanjut rara

“yaudah naik sini ke punggung kakak biar kakak gendong kamu pulang”

Rara pun dengan perasaan yang senang naik ke punggung zuan, zuan pun menggendong rara dengan senang hati di dalam hati zuan berkata pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan membiarkan ke jadian ini terulang untuk ke dua kalinya, zuan berjanji pada dirinya sendiri dia akan terus melindungi rara dan tidak akan pernah membuatnya terluka sedikitpun, karna rara adalah bunga mataharinya.

Di sepanjang jalan pulang mereka terus saja mengobrol sambil di selingi beberapa candaan, suara tawapun terdengar di kedua bibir anak itu, tanpa di beri tau pun semua orang yang melihatnya akan tau bahwa mereka sangat bahagia dan menyayangi satu sama lainnya.

Beberapa waktu kemudian akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka yaitu rumah Rara.setelah turun dari punggung zuan rara pun mengucapkan terimakasih karna telah mengantarnya pulang dan menggendongnya sampai rumah, mendengar itu zuan hanya tersenyum sambil mengelus lembut kepala Rara, setelah itu zuan pun berpamitan pada Rara karna dia pun harus pulang ke rumahnya.

“ ka zuaaaaan” terikan rara seketika menghentikan Langkah kakinya yang memang belum meningalkan perkarangan rumah Rara, Zuan pun menoleh dan menaikan sebelah alisnya menunggu Rara menyelesaikan perkataanya

“ kakak besok berangkat sekolah bareng yaa”

“ iyaa, besok kamu tunggu kakak yan anti kakak akan mejemputmu”

“ oke ka zuan”

Lalu Zuan pun melangkahkan kakinya dan pergi meninggalkan Rara, melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya dan karna hari pun sudah gelap zuan mempercepat langkahnya agar segera tiba di rumahnya.

*****

Pasti kalian mengira bahwa mereka adalah adik kakak bukan ?

Flashback on

Sore itu sangat indah hembusan angin pun terasa sangat nyaman Ketika menyentuh kulit, langit di hiasi dengan segerombolan burung yang terbang Kembali ke sarangnya menjadi pemandangan yang sangat indah, tak lupa dengan kicauan burung dan hembusan angin yang menjadi musik alami di sore itu. Banyak anak anak yang berlarian ke sana ke mari ada juga anak anak yang hanya duduk sambil bercanda dengan orang tuanya.

Sore itu sangat indah tapi tidak dengan seorang anak laki laki yang Tengah duduk sendiri di bawah rimbunnya pohon, di Tengah tawa banyak orang dia sedang menangis sambil memeluk lututunya dengan sangat erat seakan ada sesuatau yang berusaha dia sembunyikan dari dunia luar.

“ kakak sedang apa?” tanya seorang gadis mungil yang entah sejak kapan sudah berada di sebelahnya, dia pun buru buru menghapus jejak air mata yang ada di wajahnya.

“kakak nangis?” lanjur gadis kecil itu, karna masih belum ada respon dari seseorang yang dia ajak bicara gadis kecil itu pun duduk di sebelahnya “ kakak jangan nangis, kata mamah anak kecil itu gak boleh bersedih harus ceria” lanjut gadis itu

“ aku bukan anak kecil, umurku sudah 10 tahun” jawabnya dengan ketus

“ tapi kata mamah jika belum berusia 17 tahun itu masih anak anak” jawab gadis itu dengan polos

“ berapa umurmu?” tanya anak laki laki itu

“ umur aku 5 tahun” jawab ganis itu dengan semangat, anak laki laki itu hanya membalas dengan kata oh yang sangat pendek.

Lalu merekapun diam selama beberapa saat sambil menikmati hembusan angin yang menerpa kulit dengan lembut. Setelah diam beberapa saat akhirnya gadis itu pun mengeluarkan sesuatu yang ada di kantong bajunya dan menyerahkannya kepada anak laki laki itu.

“ buat kaka, kata mamah kalau lagi sedih makan permen aja nanti sedihnya bakalan ilang”

“ terimakasih” jawab anak laki laki itu

“ Rara saying ayok pulang sudah sore nak” teriak seorang Wanita cantik kea rah merka yang tak lain dia adalah mamah dari gadis tersebut.

“ iya maah” jawab gadis itu

Sebelum menghampiri mamahnya gadis itu berpamitan dulu dengan anak laki laki tersebut,dan tak lupa dia menanyakan nama dari anak laki laki itu.

“namaku Zuan”

“baiklah kakak zuan aku pulang dulu ya, besok kita main lagi ya dadah “

kehadiran Rara saat itu membuat Zuan merasa hangat dan nyaman, seperti ada Cahaya lembut yang meneranginya. Sejak saat itu merekapun selalu Bersama sama hingga saat ini.

Flashback of.

*****

Kring,,,,kriiiing,,,,,, kriiiiiiiiingJam sedah menunjukan pukul 07,00 pagi, Zuan segera bangun dari tidurnya dan langsung menyambar haduk dan berlarian ke dalam kamar madi “ sial gua kesiangan” umpatnya dalam hati, setelah mandi Zuan langsung mengambil setelan jas terbaiknya sambil menata gaya rambut nya di depan cermin zuan mengakihkan pandangannya pada sebuah poto yang berada di atas nakas di poto itu terlihat sangat jelas poto dirinya ke dua orang tau nya dan, almarhum adik perempuannya.

Ya adik perempuannya sudah meninggal belasan tahun yang lalu Ketika masih berumur 4 tahun, wajah adiknya yang cantik dan sifatnya yang sangat sangat ceria sangat mirip dengan Rara. Itulah sebabnya kenapa Zuan langsung menerima kehadiran Rara dalam hidupnya, karna rara mengingatkannya pada adiknya itu, oleh karna itu zuan berjanji pada dirinya sendiri untuk melindungi dan menjaga rara, perasaan zuan pada rara tak lebih dari perasaan seorang kakak pada adiknya,

“ ya ampun ngepain gua harus sedih sih pagi pagi gini” umpatya dalam hati, dia pun Kembali menatap poto itu dan berkata di dalam hati “dek kamu pasti bahagiakan di sana, di sini juga abang bahagia kok, jadi kmu jangan sedih ya”.

Setelah itu zuan pun mengambil hadia dan konci motornya dengan tergesa gesa, tak lupa sebelum meninggalan rumah Zuan juga berpamitan ke pada ke dua orang tuanya yang Tengah sarapan.

“ sarapan dulu Zuan” ujar mamahnya dengan lembut

“ sudah gak keburu mah, zuan udh kesiangan ini”

“ salah siapa kamu mamah bangunin dari subuh gak bangun aja, makanya kalau malam itu tidur jangan sibuk sendiri aja”

“ sudahlah mah Namanya juga anak muda” jawab papahnya yang menengahi istri dan anaknya tersebut.

Zuan langsung bergegas mengendarai motornya ke suatu tempat.

Hari ini adalah hari sepesial itulah sebabnya zuan pergi debgan terburu buru bahkan meninggalkan sarapan dan menggunakan setelan jas yang sangat rapih. Setelah sampai zuan langsung memarkirkan motornya “ huh untungnya masih sempet” ucapnya dalam hati dan langsung mencari seseorang yang tak lain adalah rara.

Zuan terus mencari keberadaan Rara tanpa memperdulikan sekitar, ya kini zuan menjadi pusat perhatian karna parasnnya yang tampan dan bertumbuh tinggi membuat para Perempuan di sana memperbincangkan Zuan bahkan sampai ada yang memfotonya secara diam diam. Tapi Zuan tmenghiraukan mereka semua kini yang zuan cari hanya keberadaanya rara.

“ ka zuaaan” terdengar teriakan khas dari seorang Perempuan yang sangat zuan kenal sekaligus Perempuan yang dari tadi zuan cari keberadaannya, ya dia adalah Rara.

“waaah ka zuan tampan sekali memakai setelan jas seperti ini, udah mirip yang mau lamaran aja” lanjut rara sambil tertawa terbahak bahak, zuan hanya menanggapinya dengan senyuman saja.

“ nih buat kamu happy graduation yaa” ucap Zuan sambil memberikan hadiahnya pada Rara.

Acara pelulusan pun berjalan dengan sangat lancar. Malam pun tiba, entah kenapa malam itu terasa sangat berbeda bagi zuan, malah itu terasa sangan menegangkan seperti aka nada sesuatu yang akan terjadi nanti tapi zuan tidak tau apa iti, zuan pun menangkis semua persaan negatif yang ada di hatinya karna Bagai manapun malam ini adalah acara kelulusan Rara maka dari itu Zuan harus merasa senang bukan malah was was.

Karan zuan tidak terlalu suka dengan keramaian akhirnya zuan memilih untuk ke taman di sekolah itu untuk menghirup udara segar sambil menikmati indahnya langit malam yang di taburi dengan Bintang yang indah, tak terasa zuan pun hanyut dalam lamunan dan tidak menyadari sudah ada seseorang yang duduk di sebelahnya, zuan tersentak Ketika orang itu menyentuh punggung tangannya dengan lembut.

“ ka zuan” panggil orang itu lembut ya dia adalah rara

Sambil terus memegang tangan zuan dan menatap matanya dalam rangakaian kata indah keluar dari bibir mungil Rara dan hal itu membuat Zuan sangat terkejut, bagaimana tidak seseorang yang dia anggap sebagai adiknya sendiri kini Tengah mengungkapkan perasaannya,buka perasaan seorang adik pada kakaknya melainkan perasaan pada lawan jenis,zuan mati kutu di buatnya, zuan tak tau apa yang harus dia lakukan dan katakana karna baginya ini semua terasa mustahil dan lagi lagi zuan hanyut dalam pikirannya.

“ ka zuan kakak mau kan jadi pacar rara? “ tanya rara, dan pertanyaan itu berhasil mebuat zuan Kembali pada kenyataan.

Zuan langsung bangun dari duduknya dan menarik tangannya, zuan mengabaikan tatapn heran dan kecew dari Rara, Zuan menarik napas Panjang dan menghembuskannya denga kasar

“ Rara kamu lagi becanda kan?” tanya Zuan

“ Rara gak becanda ka, Rara sayang sama kaka Rara mau kalau kaka jadi pacar Rara kakak mau kan?”

“enggak enggak pasti sekarang kamu lagi becandakan sama kakak ra?”

“Rara serius ka”

“ kakak juga sayang sama kamu ra, kaka gak mau kehilangan kamu, kaka mau terus liat kamu tertawa, kakak mau tetap ada di samping kamu ra menemani semua langkahmu tapi hanya sebagai seorang kakak tak lebih, maaf ra tapi kakak gak bisa pacarana sama kamu”

Rara menundukan kepalanya dalam tetesan air mata kini telah menghiasi wajahnya suara segukan kecil punmulai terdengar, Rara tidak menyangka baha akan menjawaban seperti itu dari Zuan, karna rara selalu berpikir bahwa zuan juga merasakan apa yang Tengah rara rasakan, tapi ternyata rara salah, rara hanya terdiam dalam duduknya sambil terus menagis.

Zuan pun kini hanya terdiam melihat rara menangis di hadapannya, bunga mataharinya kini sedang sedih dan itu karna dia, zuan tidak tau apa yang harus dia lakukan saat ini, hati zuan pun kini terasa sangat sakit melihat rara menangis, janji yang selalu dia ucapkan kini dia langar, bukan orang lain yang menyakiti bunga mataharinya, tapi dirinya sendirilah.

Kini ke duanya pun terdiam dalam pikirannya masing masing

“ ka zuan” panggil rara lembut memecah kesunyian “ ka aku akan kuliah di luar kota ka, dan aku akan berangkat hari minggu besok, makasih untuk semuanya ka, aku pamit”

Sebelum zuan sempat menjawab Rara sudah berlari meninggalkan zuan sendiri yang kini tengah di selimuti dengan rasa sedih,kecewa,dan takut kehilangan.

 

*****

Sepi, sendiri, rasa bersalah kini semua perasaan itu bercampur menjadi satu. Rasa kehilangan yang amat sanagt ini terasa begitu menyiksa, bunga mataharinya kini telah pergi dari sisinya karna perbuatannya sendiri, apakah pantas untuk merasa menyesal saat ini?? Apakah masih ada kesempataan yang ke 2 kali untuk dirinya, jika ada maka dia akan berjanji untuk tidak perna meninggalkannya lagi.

Kini dia tau ternyata yang dia rasakan juga bukan hanya sekedar rasa seorang kakak pada adiknya, karna ada rasa ingin memiliki yang teramat sanagat, ingin membuatya bahagia dan tetap berada di pelukannya.tapi semua penyesalannya kini tidak berarti apaun untuk saat ini, yang harus dia lakukan kini adalah untuk Kembali menemukan bunga mataharinya.

“ Rara tunggu aku !!!”

 

Pengarang : Hanna amellia

Baca Lainnya

BRI BO Cilegon Salurkan Paket Pendidikan untuk Yatim Piatu di Bulan Suci Muharram

29 June 2025 - 11:21 WIB

UKM Jurnalistik Bidik Utama Gelar Gebyar Jurnalistik 2025, Hadirkan Peserta dari Berbagai Daerah di Banten

28 June 2025 - 21:41 WIB

Pria Mengandung Sendok Selama 6 Bulan

28 June 2025 - 19:14 WIB

DINKOP UKM Provinsi Banten Gelar Pelatihan Kewirausahaan Untuk UMKM

25 June 2025 - 18:16 WIB

Tasyakuran PMII Rayon Fakultas Syariah UIN Banten: Kolaborasi Mahasiswa dan Warga Kampung

23 June 2025 - 14:58 WIB

Pelukan Kasih Lewat Donasi, Qalamul Umran Indonesia Salurkan Bantuan untuk Yatim Piatu dan Ibu Hamil

21 June 2025 - 11:54 WIB

Trending di Hiburan