NUSAKATA.COM – Mengawali tahun ajaran baru 2025/2026, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor melaksanakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Madrasah (MPLM) berbeda dari biasanya.
Selama tiga hari, mulai Senin hingga Rabu, 14 – 16 Juli 2025 pihak madrasah bekerja sama dengan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) memberikan edukasi kebencanaan Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, serta lebih dari 30 guru dan tenaga pendidik. Sosialisasi SPAB tak hanya memberikan pemahaman teoretis, tetapi juga menghadirkan simulasi evakuasi darurat yang dirancang menyerupai situasi nyata saat bencana terjadi.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala MI Al-Fatah, Bejo Abdul Mutholib, S.Pd.I., yang menyampaikan pentingnya memperkenalkan budaya sadar bencana sejak dini.
“Kegiatan ini bukan hanya bagian dari MPLM, tapi juga bentuk komitmen kami untuk membangun karakter siswa yang tertib, disiplin, dan sigap menghadapi potensi bencana,” ujar Bejo dalam sambutannya.
Kegiatan hari pertama difokuskan pada pengenalan konsep SPAB kepada para guru. Tim UAR yang dipimpin oleh Muqarrobin Al Ayubi memperkenalkan latar belakang regulasi SPAB, kebijakan dari Kemendikbudristek, serta langkah-langkah penerapan program ini di lingkungan sekolah.
Materi yang disampaikan mencakup Mitigasi Bencana, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), hingga Bantuan Hidup Dasar. Para guru, yang mayoritas muslimat (ibu-ibu), mengikuti sesi ini dengan antusias, terlebih saat mereka diajak mempraktikkan langsung teknik pertolongan pertama.
Pada hari kedua, Selasa, fokus bergeser kepada siswa. Sesi awal anak-anak kelas 4–6 mendapat pelatihan tanggap darurat menghadapi gempa bumi dan prosedur evakuasi. “Gempa… gempa! Lindungi kepala, jangan panik!” seru instruktur Nanang Setiawan, yang langsung diikuti gerakan melindungi kepala dengan tangan oleh para siswa dan guru.
Selanjutnya bergantian pelatihan diberikan kepada siswa kelas 1–3. Selain mendapatkan meteri yang sama seperti kakak kelasnya, mereka diajak menyimak video interaktif tentang cara menyelamatkan diri saat bencana. Lagu-lagu edukatif pun diputar agar pesan dapat terserap dengan cara yang menyenangkan.
Turut hadir dan menyaksikan sesi ini Mudir (pimpinan) Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Ustadz Adnan Fairus, Lc.
Puncak kegiatan yang akan berlangsung Rabu, 16 Juli 2025, dijadwalkan berupa simulasi evakuasi bencana yang melibatkan seluruh siswa dan guru. Dalam simulasi ini, peserta dilatih untuk mengenali bunyi peringatan dini, melakukan prosedur evakuasi, hingga berkumpul di titik aman sesuai arahan.
Melalui rangkaian kegiatan ini, MI Al-Fatah Cileungsi menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program nasional SPAB dan membangun lingkungan belajar yang aman dan tangguh bencana.
Edukasi yang diberikan tak hanya memperkenalkan lingkungan madrasah kepada siswa baru, tetapi juga membekali mereka dengan pengetahuan praktis yang berpotensi menyelamatkan nyawa. (AM)