NUSAKATA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Syekh Manshur menggelar diskusi publik bertajuk “Peran Mahasiswa Dalam Mengawal Pendidikan yang Bermutu Mulai dari Buruh yang Sejahtera”, pada Senin (8/9).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa, dosen, tokoh legislatif, hingga pemangku kebijakan daerah.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran, laporan ketua pelaksana, serta sambutan dari Ketua BEM STKIP Syekh Manshur dan Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan.
Presiden Mahasiswa STKIP Syekh Manshur, Rama Saputra, dalam sambutannya menekankan bahwa isu pendidikan tidak bisa dilepaskan dari realitas kesejahteraan buruh dan rakyat pekerja secara umum.
“Bagaimana mungkin kita bicara sekolah unggul jika para buruh yang menghidupi anak-anak bangsa masih bergulat dengan perut kosong? Bagaimana mungkin kita bicara mutu pendidikan, jika guru masih terhimpit birokrasi, dan mahasiswa masih resah oleh biaya kuliah yang mencekik?” tegas Rama.
Ia menilai pendidikan di Indonesia kerap terjebak dalam formalitas administratif dan angka-angka statistik, tanpa menyentuh akar permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Pendidikan harus menjadi jalan pembebasan. Membebaskan buruh dari keterpurukan, guru dari beban administratif, mahasiswa dari biaya yang mencekik, dan masyarakat dari kebodohan yang diwariskan,” ujarnya.
Rama juga menyampaikan bahwa forum ini merupakan ruang refleksi sekaligus bentuk kritik terhadap sistem pendidikan yang belum berpihak kepada rakyat kecil.
“Jika pendidikan masih dipandang sebagai angka, maka kita hanya sedang mencerdaskan laporan, bukan mencerdaskan kehidupan bangsa,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang, H. TB. A. Khatibul Umam, yang hadir dalam diskusi tersebut, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif dan semangat mahasiswa dalam mengangkat isu-isu strategis di sektor pendidikan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan kecerahan dan edukasi bagi anak muda di Kabupaten Pandeglang, khususnya mahasiswa,” katanya.
Menurutnya, pembahasan yang mengaitkan antara mutu pendidikan dan kesejahteraan buruh merupakan topik yang sangat relevan, terutama dalam konteks sosial ekonomi masyarakat Pandeglang.
“Keberlangsungan pendidikan yang baik harus dimulai dari perhatian terhadap kesejahteraan ekonomi keluarga siswa,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Umam menegaskan komitmen DPRD untuk terus mendorong pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan agar memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh, baik dari sisi tenaga pendidik maupun sarana penunjang.
“Kami akan mendorong pelatihan guru agar pendidikan ditangani oleh tenaga profesional. Selain itu, kami juga akan mendorong penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang layak, karena ini penting bagi guru dalam bekerja maupun siswa dalam belajar,” jelasnya.
DPRD, kata dia, juga membuka ruang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk terlibat aktif sebagai mitra kritis dalam pembangunan pendidikan di daerah.
“Kami mendengar dan mencatat masukan dari teman-teman mahasiswa. Ini menjadi PR bersama agar pendidikan di Pandeglang bisa lebih maju dan merata,” tutupnya.