NUSAKATA.COM – Puluhan Mahasiswa lakukan aksi unjuk rasa dari sore samapi malam. Di tugu jam alun-alun pandeglang. Para mahasiswa berdemonstrasi menyuarakan penolakan atas RUU TNI yang sudah di sahkan. Kamis, (27/3/2025).
Koordinator BEM Nusantara Provinsi Banten, Badru zaman menyampaikan dalam orasinya, Bahwa BEM Nusantara Provinsi Banten, khususnya wilayah Kabupaten Pandeglang, bersama dengan 8 kampus BEM se-Kabupaten Pandeglang, Banten menolak atas RUU TNI.
Dikatakannya, hari ini menyatakan bahwa meskipun momentum bulan Ramadhan, semangat perjuangan dan pergerakannya tidak akan surut.
“Kami tetap tegak lurus bersama rakyat dalam menanggapi permasalahan yang sedang terjadi,” Ujarnya.
Kata BZ, menyuarakan penolakan terhadap pengesahan Undang-Undang TNI yang dilakukan secara terburu-buru dan brutal tanpa melibatkan partisipasi aktif dari akademisi, aktivis, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya.
“Pengesahan undang-undang ini merupakan sebuah kemunduran dalam berdemokrasi yang tidak boleh dibiarkan. Negara ini harus selalu mengutamakan kepentingan rakyat.” Ujar Badru.
Badru juga menambahkan, gerakannya bukan hanya berbicara mengenai masalah Undang-Undang TNI, tetapi juga terkait dengan kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum anggota DPR Kabupaten Pandeglang dari Fraksi PKS.
“Kami menuntut agar masalah ini ditangani dengan serius dan transparan,” Paparnya.
Dengan tegas, kami dari BEM Nusantara Provinsi Banten di wilayah Kabupaten Pandeglang menyatakan penolakan keras terhadap Undang-Undang TNI yang disahkan secara tergesa-gesa.
“Kembalikan TNI ke barak, karena negara ini adalah milik rakyat,” pungkas badru.