NASAKATA.COM – Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menguasai Gaza dan merelokasi warga Palestina telah memicu gelombang penolakan dari negara-negara serta organisasi Arab.
Sejumlah negara, termasuk Mesir, Aljazair, Irak, dan Libya, bersama kelompok Palestina Hamas, secara resmi menyatakan keberatan mereka terhadap usulan tersebut dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis (6/2/2025). Mereka menegaskan bahwa langkah ini bertentangan dengan hak-hak rakyat Palestina dan dapat memperburuk ketegangan di Timur Tengah.
Penolakan ini merupakan bagian dari sikap kolektif negara-negara Arab yang sebelumnya juga menolak rencana Trump. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Oman telah lebih dulu mengecam gagasan tersebut. Selain itu, organisasi seperti Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) turut mengutuk rencana tersebut, menekankan bahwa penyelesaian konflik harus berlandaskan keadilan dan hak-hak Palestina.
Menurut laporan AP News, berikut adalah negara-negara dan organisasi Arab yang menolak rencana Trump:
Negara yang Menolak
- Mesir: Menolak segala upaya yang menghilangkan perjuangan Palestina dan hak mereka atas tanah historis.
- Aljazair: Mengecam rencana pengusiran warga Gaza, menyebutnya sebagai ancaman bagi perjuangan Palestina.
- Irak: Menolak pemindahan paksa warga Palestina dan mendesak komunitas internasional untuk bertindak.
- Libya: Mengecam relokasi dan menegaskan hak rakyat Palestina atas tanahnya.
- Arab Saudi: Mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak pemindahan paksa.
- Uni Emirat Arab (UEA): Mengecam rencana Trump dan menyerukan solusi yang adil.
- Yordania: Raja Abdullah II menolak pencaplokan tanah Palestina serta pemindahan warga Gaza dan Tepi Barat.
- Oman: Menyatakan solidaritas terhadap Palestina dan menolak rencana relokasi AS.
- Kuwait: Mendukung Palestina untuk mendirikan negara merdeka dan mengutuk kebijakan permukiman Israel serta pemindahan paksa.
Organisasi yang Menolak
- Liga Arab: Menegaskan komitmen terhadap perjuangan Palestina dan menolak relokasi paksa.
- Dewan Kerja Sama Teluk (GCC): Menolak rencana Trump dan menegaskan hak rakyat Palestina.
- Hamas: Menyerukan pertemuan darurat negara-negara Arab untuk menolak pemindahan paksa.
- Gerakan Houthi di Yaman: Mengecam rencana Trump sebagai serangan terhadap hak rakyat Palestina dan penghinaan terhadap dunia Arab serta Muslim.
Penolakan luas dari negara-negara Arab dan organisasi regional menunjukkan bahwa rencana Trump untuk Gaza tidak mendapat dukungan. Alih-alih menyelesaikan konflik, skema ini justru memperburuk ketegangan dan semakin menghambat perjuangan Palestina untuk mendapatkan hak-haknya.