Menu

Mode Gelap
 

Batal Ke Orong Telu, Bupati Sumbawa dinilai Pengecut

- Nusakata

26 Mar 2025 07:19 WIB


					Batal Ke Orong Telu, Bupati Sumbawa dinilai Pengecut Perbesar

NUSAKATA.COM – Orong Telu, Sumbawa – Kekecewaan mendalam dirasakan oleh masyarakat Orong Telu setelah Bupati Sumbawa membatalkan kunjungan ke wilayah tersebut.

Keputusan ini memicu kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan pemuda. Hendra Jaya, tokoh pemuda Orong Telu sekaligus Sekretaris Jenderal ISMA’U NTB, menilai alasan yang disampaikan oleh Bupati tidak dapat diterima dan melukai perasaan masyarakat Orong Telu.

Hendra Jaya mengungkapkan bahwa ada dua alasan utama yang disampaikan oleh pihak Bupati terkait pembatalan tersebut.

“Alasan pertama karena takut dengan kondisi cuaca, dan alasan kedua karena takut dengan jalan yang rusak parah di Orong Telu,” ujarnya dalam wawancara.

Menurut Hendra, alasan tersebut mencerminkan ketidakmampuan Bupati dalam memahami penderitaan masyarakat Orong Telu yang selama puluhan tahun telah hidup dalam kondisi sulit akibat buruknya infrastruktur jalan.

“Kalau takut dengan jalan rusak, berarti Bupati sendiri sedang mengkritik pemerintahannya dan pemerintah sebelumnya yang tidak mampu memperbaiki kondisi ini. Ini adalah bentuk ketidakmampuan memimpin,” tegasnya.

Hendra juga menyoroti ketidak konsistenan sikap Bupati. Ia mengingatkan bahwa saat masa kampanye, Bupati tidak ragu untuk datang ke Orong Telu meski menghadapi hujan dan jalan berlumpur.

“Saat kampanye dulu, hujan-hujanan dan jalan separah apapun diterjang. Tapi sekarang, setelah terpilih, malah takut ke Orong Telu. Ini jelas menunjukkan sikap Bupati yang menganaktirikan Orong Telu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Hendra menuntut agar Bupati mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kondisi jalan di Orong Telu daripada sibuk dengan alasan ketakutan.

“Bupati harus bekerja secara profesional, jangan jadi pemimpin yang pengecut. Jangan hanya banyak bicara dan memberi janji kosong. Kalau memang takut dengan kondisi jalan, perbaiki jalannya. Itu solusi yang diharapkan masyarakat,” tegasnya.

Kritik ini muncul bahkan sebelum masa 100 hari kerja Bupati berakhir. Menurut Hendra, pembatalan kunjungan ini mencerminkan ketidakmampuan Bupati dalam mengambil kebijakan strategis yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

“Belum 100 hari menjabat, sudah terlihat ketidakmampuan dalam mengambil kebijakan yang strategis. Masyarakat Orong Telu butuh pemimpin yang berani dan berpihak pada rakyat, bukan yang mudah mencari alasan,” pungkasnya.

“Masyarakat Orong Telu kini menantikan tanggapan dari Bupati atas kritik tersebut. Mereka berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki akses jalan dan menunjukkan keberpihakan nyata terhadap wilayah yang selama ini terpinggirkan,” tutupnya Hendra jaya.***

Baca Lainnya

Ribuan Ton Jagung Dikirim Serentak, Gibran Turun Langsung ke Lapangan

9 October 2025 - 11:10 WIB

Ribuan Ton Jagung Dikirim Serentak, Gibran Turun Langsung ke Lapangan

Dua aktivis Global Sumud Flotilla Asal Indonesia Kembali ke Tanah Air

7 October 2025 - 19:34 WIB

Koalisi Mahasiswa Demokrasi Indonesia Soroti Problematika Makan Bergizi Gratis: Efektif atau Tidak?

30 September 2025 - 20:18 WIB

Makan Bergizi Gratis, Koalisi Mahasiswa, politik anggaran, pendidikan Indonesia, masalah gizi, efektivitas program

Ketua Umum UAR Mendukung Penuh Misi Global Sumud Flotilla

30 September 2025 - 15:25 WIB

AJI Jakarta Gelar Pelatihan Keamanan Fisik & Digital untuk Pers Mahasiswa hingga Homeless Media

6 September 2025 - 22:36 WIB

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar pelatihan keamanan fisik dan digital bagi Pers Mahasiswa, Jurnalisme Warga, hingga pekerja Homeless Media di Hotel Le Semar, Kota Serang, pada Sabtu (6/9/2025).

Aliansi DEMA PTKIN Bertemu Pemerintah di Istana Negara, Ini yang Disampaikan

5 September 2025 - 15:48 WIB

Trending di Nasional