Lebak,(NNC) – Bantuan Sosial (Bansos) beras yang datang ke setiap desa di Lebak Selatan (Baksel) dianggap tidak jelas, pasalnya selain tidak diketahui bansos beras apa, kuota dan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) belum diketahui.
Kepala Desa Rahong Kecamatan Malingping,Ubed Jubaedi saat dikonfirmasi Media nusanews.co di Aula pendopo kecamatan malingping mengenai kuota bansos beras dan kualitasnya, menuturkan belum menyampaikan kepada masyarakat karena data KPM belum diterima.
Itu terkait beras belum saya salurkan ke Kpm keluarga penerima manfaat di karenakan datanya juga belum ada dan tidak memenuhi sesuai kebutuhan Kpm yang ada di desa saya” Ringkasnya, Rabu 7 Februari 2024.
Di tempat yang sama kepala desa malingping selatan kecamatan malingping ,H Aceng Junaedi menambahkan, itu beras sudah 4 hari tapi belum di bagikan di karenakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Kpm..singkatnya
Sementara itu, salah satu perangkat desa di Kecamatan Malingping, dikonfirmasi mengenai kuota beras menjelaskan desanya pun sama belum menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat karena data KPM belum diterima dan beresiko.
“Iya kuotanya berkurang, yang biasanya 500 KPM di desa baru dikirim 200 KPM, yang biasanya 1000 KPM, baru dikirim 400 KPM. Beras masih ada di desa, kami belum berani salurkan karena data KPM belum turun. Dikhawatirkan nanti ricuh, misalnya kami salurkan ke A, tau-tau nanti KPM nya B, salah sasaran dan sebagainya. Pasti nanti RT dan desa yang repot kang,” ujar salah satu Prades yang namanya tidak mau disebutkan,terangnya.
Hasil penelusuran, bansos beras tersebut yaitu program bantuan beras cadangan pemerintah. Namun banyak desa yang belum terkirim ke penerima karena belum menerima data KPM. Selain itu, kuota beras perdesa mengalami penurunan drastis dari biasanya.
Beberapa desa di Malingping bahkan isunya mengancam akan mengembalikan beras tersebut jika tidak ada pengiriman beras susulan sesuai kuota yang biasa. Karena kekhawatiran akan terjadi konflik di masyarakat jika disalurkan.**(Ence hidayat)